Jokowi diberi gelar Derayen Acang Aco oleh tokoh adat Dayak Krayan
20 Desember 2019 00:06 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) menerima sambutan adat Dayak Lundayeh Krayan di Bandara Yuvai Semaring, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (19/12/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pras.
Nunukan (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mendapat gelar Derayen Acang Aco dari tokoh adat Krayan saat berkunjung ke Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis.
Kedatangan Jokowi di Kecamatan Krayan yang berbatasan Sarawak Malaysia ini disambut langsung oleh Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid beserta jajaran Forkopimda dan Tokoh Adat Dayak Lundayeh di daerah itu.
Saat tiba di Bandara Yuvai Semaring Krayan, Kamis, Jokowi melakukan upacara potong rotan sebagai simbol memasuki wilayah Adat Dayak Lundayeh.
Tarian Adat Arang Parisanang mengiringi seluruh prosesi kedatangan orang nomor 1 di Indonesia ini disambut pula oleh lima Kepala Adat Dayak Laundayeh Wilayah Krayan yang menyematkan atribut berupa sigar atau topi adat, rompi dari kulit kayu, kalung manik-manik, gelang, klupit (tas selempang), dan sebilah Mandau.
Baca juga: Presiden Jokowi terima gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara
Baca juga: Ibu Negara Iriana diangkat menjadi Ratu Indoman Komering
Pada kesempatan itu, kelima Kepala Adat ini menyerahkan surat keputusan adat tentang pemberian gelar kepada Jokowi yakni Derayen Acang Aco yang berarti pemimpin besar yang mampu melakukan dan mengerahkan segala daya upaya untuk kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyatnya.
Gelar adat juga diberikan karena Jokowi adalah presiden pertama yang menginjakkan kakinya di wilayah Krayan.
Jokowi menilai gelar adat tersebut merupakan sebuah kehormatan baginya.
“Saya kira ini adalah sebuah kehormatan yang baik. Ini tentu akan menambah semangat saya untuk terus membangun wilayah perbatasan,” katanya.
Baca juga: Presiden dapat gelar adat Rajo Balaq di Palembang
Baca juga: Presiden Jokowi terima gelar adat Kesultanan Deli
Baca juga: Presiden Jokowi terima gelar adat kehormatan Maluku
Kedatangan Jokowi di Kecamatan Krayan yang berbatasan Sarawak Malaysia ini disambut langsung oleh Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid beserta jajaran Forkopimda dan Tokoh Adat Dayak Lundayeh di daerah itu.
Saat tiba di Bandara Yuvai Semaring Krayan, Kamis, Jokowi melakukan upacara potong rotan sebagai simbol memasuki wilayah Adat Dayak Lundayeh.
Tarian Adat Arang Parisanang mengiringi seluruh prosesi kedatangan orang nomor 1 di Indonesia ini disambut pula oleh lima Kepala Adat Dayak Laundayeh Wilayah Krayan yang menyematkan atribut berupa sigar atau topi adat, rompi dari kulit kayu, kalung manik-manik, gelang, klupit (tas selempang), dan sebilah Mandau.
Baca juga: Presiden Jokowi terima gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara
Baca juga: Ibu Negara Iriana diangkat menjadi Ratu Indoman Komering
Pada kesempatan itu, kelima Kepala Adat ini menyerahkan surat keputusan adat tentang pemberian gelar kepada Jokowi yakni Derayen Acang Aco yang berarti pemimpin besar yang mampu melakukan dan mengerahkan segala daya upaya untuk kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyatnya.
Gelar adat juga diberikan karena Jokowi adalah presiden pertama yang menginjakkan kakinya di wilayah Krayan.
Jokowi menilai gelar adat tersebut merupakan sebuah kehormatan baginya.
“Saya kira ini adalah sebuah kehormatan yang baik. Ini tentu akan menambah semangat saya untuk terus membangun wilayah perbatasan,” katanya.
Baca juga: Presiden dapat gelar adat Rajo Balaq di Palembang
Baca juga: Presiden Jokowi terima gelar adat Kesultanan Deli
Baca juga: Presiden Jokowi terima gelar adat kehormatan Maluku
Pewarta: Rusman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: