Sampai saat ini belum ada tanggapan dari USDA mengenai penghapusan Wakanda, negara fiktif buatan Marvel Studio. Namun, seorang juru bicara menjelaskan ke The Washington Post pencantuman negara buatan itu merupakan kesalahan teknis yang dibuat saat proses uji coba berlangsung.
Francis Tseng, seorang teknisi software asal New York, pertama kali menemukan nama Wakanda dalam daftar mitra perdagangan bebas AS saat dia mencari data tarif impor pertanian untuk program beasiswanya. Tseng langsung mengunggah temuannya itu ke sosial media Twitter.
Wakanda is listed as a US free trade partner on the USDA website?? pic.twitter.com/xcq1OFTIPh
— Francis Tseng (@frnsys) December 18, 2019
"Awalnya saya bingung dan sempat berpikir ingatan saya mungkin keliru menyamakan negara dari sebuah film dengan tempat lain," kata Tseng.
Baca juga: Bandara ini tawarkan penerbangan ke Kerajaan Wakanda
Sebelum nama Wakanda dihapus, Tseng sempat mengunduh daftar kode tarif impor untuk beberapa jenis barang yang diperdagangkan oleh Wakanda dan AS, di antaranya termasuk hewan hidup, produk susu, tembakau dan alkohol.
Setelah daftar itu diperbaiki, Tseng mengunggah cuitan: "USDA telah menghapus Wakanda dari daftar. Tampaknya, kita sedang menghadapi perang dagang dengan mereka juga".
Kerajaan Wakanda, negara buatan yang dibayangkan berada di Afrika, merupakan rumah dari karakter superhero Marvel Studio, Black Panther. Dalam komik dan film, Wakanda digambarkan sebagai negara tertutup yang memiliki teknologi paling maju di dunia berkat melimpahnya Vibranium, logam fiktif dari luar angkasa yang digunakan sebagai sumber energi dan kekuatan teknologi negara itu.
Wakanda Forever. #InfinityWar pic.twitter.com/NkuGCAMOzW
— Black Panther (@theblackpanther) August 20, 2018
Namun, dalam daftar itu, Vibranium tidak masuk dalam daftar komoditas yang diekspor Wakanda ke AS.
Sumber: Reuters
Baca juga: Marvel Studio mulai produksi "Black Panther"
Baca juga: USDA latih petugas karantina tumbuhan BKPI