Rupiah hari ini diprediksi terkoreksi tipis, dekati angka Rp14.000
18 Desember 2019 10:02 WIB
Seorang teller sebuah bank merapikan lembaran mata uang rupiah dan dolar Amerika di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/am. (ANTARA FOTO/puspa perwitasari)
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Rabu pagi terkoreksi tipis mendekati level Rp14.000 per dolar AS.
Pada pukul 9.43 WIB, rupiah melemah 2 poin atau 0,02 persen menjadi Rp13.999 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.997 per dolar AS.
"Dalam perdagangan hari ini, mata uang Garuda kemungkinan ditransaksikan menguat tipis," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.
Dari eksternal, naskah kesepakatan damai perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China dikabarkan tinggal menunggu pemeriksaan yang sifatnya rutin dan tidak ada perubahan yang mendasar karena semua sudah disepakati.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Lawrence Larry Kudlow menyebutkan, Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping dari China akan menandatangani perjanjian tersebut pada awal Januari. Selepas itu Amerika Serikat dan China akan memulai negosiasi damai dagang fase II.
Dari domestik, pasar mencerna positif terhadap rilis data neraca perdagangan di November 2019 yang mengalami defisit sebesar 1,33 miliar dolar AS.
Angka defisit tersebut dinilai mengalami penurunan, di mana pada Januari-November neraca perdagangan mengalami defisit mencapai 8,5 miliar dolar AS, sementara pada periode yang sama 2019 mencapai 3 miliar dolar AS.
Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.980 per dolar AS hingga Rp14.020 per dolar AS.
Baca juga: IHSG diprediksi bergerak variatif, dipengaruhi isu pemakzulan Trump
Baca juga: Dolar AS menguat, dipicu pound jatuh akibat kekhawatiran "Hard Brexit"
Baca juga: Harga emas merangkak naik di tengah penguatan ekuitas dan dolar AS
Pada pukul 9.43 WIB, rupiah melemah 2 poin atau 0,02 persen menjadi Rp13.999 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.997 per dolar AS.
"Dalam perdagangan hari ini, mata uang Garuda kemungkinan ditransaksikan menguat tipis," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.
Dari eksternal, naskah kesepakatan damai perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China dikabarkan tinggal menunggu pemeriksaan yang sifatnya rutin dan tidak ada perubahan yang mendasar karena semua sudah disepakati.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Lawrence Larry Kudlow menyebutkan, Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping dari China akan menandatangani perjanjian tersebut pada awal Januari. Selepas itu Amerika Serikat dan China akan memulai negosiasi damai dagang fase II.
Dari domestik, pasar mencerna positif terhadap rilis data neraca perdagangan di November 2019 yang mengalami defisit sebesar 1,33 miliar dolar AS.
Angka defisit tersebut dinilai mengalami penurunan, di mana pada Januari-November neraca perdagangan mengalami defisit mencapai 8,5 miliar dolar AS, sementara pada periode yang sama 2019 mencapai 3 miliar dolar AS.
Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.980 per dolar AS hingga Rp14.020 per dolar AS.
Baca juga: IHSG diprediksi bergerak variatif, dipengaruhi isu pemakzulan Trump
Baca juga: Dolar AS menguat, dipicu pound jatuh akibat kekhawatiran "Hard Brexit"
Baca juga: Harga emas merangkak naik di tengah penguatan ekuitas dan dolar AS
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: