Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) ingin kegiatan riset dan inovasi di bidang kesehatan pada akhirnya berdampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.

"Saya sebagai Menristek tentunya harus bisa mendorong kegiatan research dan inovasi di Indonesia dan di berbagai bidang. Tapi yang paling penting ada hasilnya dan punya manfaat," kata Menristek Bambang Brodjonegoro dalam sambutan acara Peresmian Pusat Produksi Sel Punca dan Produk Metabolit Nasiona di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Salemba, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan pemberian dana hibah dari Kemenristek/BRIN untuk mendukung inovasi tidak hanya memberikan hasil dalam bentuk laporan riset semata.

Namun, ia ingin dukungan pendanaan untuk riset dan inovasi tersebut dapat berdampak langsung kepada peningkatan kesehatan masyarakat.

"Pertama yang pasti memberi kesehatan dan memberikan harapan," katanya.

"Ketika (seseorang) mengalami suatu cedera berat atau mengalami penyakit yang barangkali sudah membuat pasien kehilangan harapan, ternyata inovasi yang dilakukan oleh FKUI, dengan stem cell, telah memberikan harapan. Dan tentunya ini akan sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat umum," katanya lebih lanjut.

Ia berharap dengan semakin berkembangnya penelitian stem cell yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) dan penerapannya kepada pasien, masyarakat Indonesia dapat menikmati treatment stem cell tersebut untuk pengobatan berbagai penyakit.

"Artinya seharusnya kalau di masa lalu orang-orang Indonesia ramai-ramai ke luar negeri untuk stem cell, sudah saatnya kita memberi keyakinan kepada masyarakat Indonesia sendiri bahwa dokter di Indonesia rumah sakit terutama, itu sanggup memberikan treatment stem cell yang sama baiknya, bahkan lebih baik," katanya.

Selain meningkatkan layanan kesehatan yang semakin berkualitas, ia juga berharap produk kesehatan yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati dengan biaya yang lebih terjangkau sehingga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

"Jangan sampai anggaran riset yang memang tidak besar itu kemudian dialokasikan untuk menghasilkan hal-hal yang kurang mempunyai dampak," katanya.
Baca juga: Terima penghargaan, Bupati Malang dorong lahirnya inovasi kesehatan
Baca juga: Sektor kesehatan butuh inovasi teknologi hadapi Revolusi Industri 4.0
Baca juga: Lumajang raih penghargaan inovasi bidang kesehatan