Jakarta (ANTARA News) - Pakar pengembangan sumber daya manusia berkonsep kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ), Ary Ginanjar, telah menggelar pelatihan ESQ perdana di dua kota di Amerika Serikat, Washington DC dan Houston. Pelatihan di Washington DC yang diselenggarakan 11 hingga 12 Oktober lalu di Shady Grove Center, Maryland University, diikuti lebih dari 250 peserta yang terbagi dalam dua kelas yakni dewasa dan pemuda (remaja), demikian keterangan dari ESQ Leadership Center di Jakarta, Selasa. Duta Besar RI untuk AS, Sudjadnan Parnohadiningrat, di sela-sela pelatihan mengatakan, pelatihan ESQ selain bermanfaat bagi masing-masing peserta juga dapat mempererat persaudaraan terutama antar warga Indonesia juga penduduk tetap AS kelahiran Indonesia. Mantan Rektor UI Prof Dr Usman Chatib yang juga hadir pada kesempatan itu dalam sambutannya mengungkapkan, sebagai seorang pendidik yang sudah berpengalaman puluhan tahun ia mengaku merasakan "training" ESQ sebagai yang sangat luar biasa. Usman yang juga Ketua Dewan Ahli FKA ESQ Internasional juga memuji peran yang dilakukan oleh Ary Ginanjar dalam training ESQ. "Ia bukan ulama, bukan ustadz, namun mampu membentuk karakter manusia menjadi lebih baik, sungguh sulit sebenarnya," kata dia. President Indonesia Moeslem Association in America (IMAAM) Syafrin Murdas yang mengikuti hingga selesai pelatihan itu mengatakan, pelatihan ESQ telah membantu dalam pembinaan spiritual anggota IMAAM dan menyadarkan mereka akan pentingnya pembinaan spiritual. Sementara President Indonesian American Association/Ikatan Keluarga Indonesia Barokah Widodo menyatakan, para keluarga yang tinggal di AS yang jauh dari Indonesia dan berbaur dengan nilai-nilai lain yang tidak sejalan dengan agama, serasa diluruskan kembali melalui pelatihan ESQ. "Bukan kebetulan ESQ mengadakan training di Amerika bersamaan dengan krisis ekonomi yang tangah melanda Amerika," ungkap Ary Ginanjar. Krisis ekonomi yang bermuara dari diagung-agungkannya kekayaan, penghambaan pada materi yang justru menciptakan masalah besar di kemudian hari, inilah sebuah pesan dari Sang Pencipta sudah saatnya masyarakat dunia kembali ke spiritualitas, kata Ary. Ketua Panitia Penyelenggara Muhamad Al Arief menyambut positif hasil training di Washington itu. "Kami bahkan sudah mengajukan jadwal untuk mengadakan training ESQ kedua pada bulan Mei Juni 2009 mendatang," katanya. Di Houston, pelatihan ESQ diikuti 165 orang. Setelah training di Washington DC dan Houston , Ary Ginanjar melanjutkan perjalanan pengenalan dalam bentuk seminar ESQ di Tokyo dan Kyoto Jepang mulai 21 hingga 27 Oktober mendatang. Kehadiran Training ESQ di Amerika ini menandai kehadirannya di beberapa negara lain di dunia seperti Malaysia , Singapura, Brunei Darusallam, Belanda, Australia, Qatar, dan Uni Emirat Arab. (*)