Menteri Pertanian apresiasi pelaku usaha agribisnis Lampung
17 Desember 2019 21:38 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat melepas hasil komoditas Lampung, di PTGGP Lampung Tengah, Selasa (17/12/2019). ANTARA/Agus Wira Sukarta.
Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan kerjanya di Provinsi Lampung memberikan apresiasi kepada pelaku usaha agribisnis yang telah menerapkan teknologi dan kemitraan dengan petani.
"Pembudidayaan pisang dan nanas yang terintegrasi dengan pengembangan sapi potong yang memanfaatkan limbah sisa produksi buah sebagai pakan ternak, sangat bagus," kata dia, di PT Great Giant Pineapple (GGP), Lampung Tengah, Selasa.
Ia mengapresiasi hasil buah di perusahaan tersebut juga diekspor, dibagi keuntungannya dengan petani. Kemudian, ternak sapinya juga bisa untuk mendorong kecukupan daging.
Baca juga: Menteri Pertanian lepas ekspor komoditas senilai Rp181 miliar
Mentan yang akrab dipanggil SYL ini, juga melepas ekspor komoditas pertanian dari Provinsi Lampung senilai Rp181 miliar.
Berbagai komoditas pertanian asal Lampung yang dikirim ke mancanegara tersebut diantaranya kopi biji, kayu manis, kelapa, karet, olahan nanas, tetes tebu, ampas kulit, olahan kelapa sawit, jagung, lada biji, kakao dan lengkuas.
"Saya ingin ekspor komoditas pertanian dari Provinsi Lampung bisa meningkat. Harus tiga kali lipat," katanya.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil yang mendampingi kunjungan kerja kali ini mengungkapkan berdasarkan data lalu lintas ekspor IQFAST, di wilayah kerja Karantina Pertanian Lampung tercatat peningkatan volume ekspor sebesar 47 persen.
Baca juga: Mentan Syahrul dorong petani manfaatkan alsintan canggih
Pada 2018, tercatat hanya 1,017 juta ton, sementara tahun ini hingga pertengahan Desember 2019 tercatat 1,495 juga ton. Meningkat 47,03 persen untuk
komoditas unggulan ekspor berupa kelapa sawit, tetes tebu, kopi biji, olahan nanas dan pisang, tambahnya.
Jamil juga mengapresiasi kinerja semua sektor karena pada tahun 2019 Provinsi Lampung juga telah merambah negara baru tujuan ekspor komoditas pertaniannya. Diantaranya komoditas pisang ke Bahrain, Rusia, Kazaktan dan Argentina.
Sedangkan nanas irisan dari Lampung selama kurun waktu satu tahun terakhir telah merambah juga ke beberapa negara baru seperti Brazil, Kanada, Malta, Nigeria dan Rusia. Juga komoditas kopi lampung yang mulai bisa masuk ke negara Albania.
Dalam kesempatan yang sama, Mentan SYL dan Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman untuk peningkatan produksi dan ekspor antara Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan PT GGP.
Baca juga: Rakornas Kementan, Mentan sebut satu data pertanian segera diumumkan
Baca juga: Mentan dorong pengusaha kembangkan produk berorientasi ekspor
"Pembudidayaan pisang dan nanas yang terintegrasi dengan pengembangan sapi potong yang memanfaatkan limbah sisa produksi buah sebagai pakan ternak, sangat bagus," kata dia, di PT Great Giant Pineapple (GGP), Lampung Tengah, Selasa.
Ia mengapresiasi hasil buah di perusahaan tersebut juga diekspor, dibagi keuntungannya dengan petani. Kemudian, ternak sapinya juga bisa untuk mendorong kecukupan daging.
Baca juga: Menteri Pertanian lepas ekspor komoditas senilai Rp181 miliar
Mentan yang akrab dipanggil SYL ini, juga melepas ekspor komoditas pertanian dari Provinsi Lampung senilai Rp181 miliar.
Berbagai komoditas pertanian asal Lampung yang dikirim ke mancanegara tersebut diantaranya kopi biji, kayu manis, kelapa, karet, olahan nanas, tetes tebu, ampas kulit, olahan kelapa sawit, jagung, lada biji, kakao dan lengkuas.
"Saya ingin ekspor komoditas pertanian dari Provinsi Lampung bisa meningkat. Harus tiga kali lipat," katanya.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil yang mendampingi kunjungan kerja kali ini mengungkapkan berdasarkan data lalu lintas ekspor IQFAST, di wilayah kerja Karantina Pertanian Lampung tercatat peningkatan volume ekspor sebesar 47 persen.
Baca juga: Mentan Syahrul dorong petani manfaatkan alsintan canggih
Pada 2018, tercatat hanya 1,017 juta ton, sementara tahun ini hingga pertengahan Desember 2019 tercatat 1,495 juga ton. Meningkat 47,03 persen untuk
komoditas unggulan ekspor berupa kelapa sawit, tetes tebu, kopi biji, olahan nanas dan pisang, tambahnya.
Jamil juga mengapresiasi kinerja semua sektor karena pada tahun 2019 Provinsi Lampung juga telah merambah negara baru tujuan ekspor komoditas pertaniannya. Diantaranya komoditas pisang ke Bahrain, Rusia, Kazaktan dan Argentina.
Sedangkan nanas irisan dari Lampung selama kurun waktu satu tahun terakhir telah merambah juga ke beberapa negara baru seperti Brazil, Kanada, Malta, Nigeria dan Rusia. Juga komoditas kopi lampung yang mulai bisa masuk ke negara Albania.
Dalam kesempatan yang sama, Mentan SYL dan Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman untuk peningkatan produksi dan ekspor antara Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan PT GGP.
Baca juga: Rakornas Kementan, Mentan sebut satu data pertanian segera diumumkan
Baca juga: Mentan dorong pengusaha kembangkan produk berorientasi ekspor
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: