Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Industri Kecil Menengah Indonesia atau Indonesia Small Medium Enterprises Association (ISMEA) Endang Rudiatin menginginkan reseller atau orang yang menjual kembali produk milik orang lain di Indonesia, menjual produk-produk lokal buatan Industri Kecil Menengah (IKM).

Menurut Endang, saat ini para reseller lebih banyak menjual produk-produk impor yang serupa dengan produk yang ada di dalam negeri.

“Kami berharap reseller yang memang kebanyakan dari kalangan mahasiswa dan milenial, untuk menjual produk buatan IKM dalam negeri, karena dari segi kualitas itu barangnya sama, bahkan beberapa lebih bagus,” kata Endang ditemui usai pembukaan pameran bertajuk ‘Gelar Multiproduk Asli Indonesia’ di Jakarta, Selasa.

Endang memaparkan, ISMEA merupakan organisasi yang beranggotakan IKM dari seluruh Indonesia, di mana saat ini memiliki cabang di Cianjur dan Nunukan, Kalimantan Utara.

ISMEA beranggotakan 300 IKM yang bergerak di berbagai bidang untuk memproduksi aneka produk, mulai dari kerajinan, fesyen, makanan dan minuman, hingga produk-produk herbal.

“IKM yang menjadi anggota ISMEA adalah produsen, jadi bukan reseller. Kami betul-betul memproduksi dan berkontribusi dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia,” ungkap Endang.

Tren hadirnya reseller, lanjut Endang, selaiknya mampu meningkatkan produktivitas dan pemasaran para anggota ISMEA, namun hal tersebut nyatanya tidak mudah, mengingat produk IKM dalam negeri harus berhadapan dengan produk impor. Padahal, dari sisi kualitas dan harga produk IKM dalam negeri terbilang kompetitif.

Oleh karena itu, Endang mengajak generasi milenial untuk mengunjungi pembukaan Gelar Multiproduk Asli Indonesia untuk membuka jaringan, sehingga memiliki akses untuk lebih mudah mendapatkan produk IKM lokal.

“Biasanya kan reseller itu anak-anak muda. Mereka banyak teman, dekat dengan teknologi, makanya kami bukakan akses untuk mengenal produk IKM nasional. Sehingga mereka memiliki wawasan tentang produk-produk asli Indonesia,” ujar Endang.

Endang berharap, produk IKM nasional mampu meraih hati para reseller, sehingga mau turut memasarkannya kepada masyarakat melalui teknologi saat ini.

“Menjadi reseller memang menguntungkan, namun alangkah baiknya apabila yang dijual itu adalah barang-barang produksi asli Indonesia,” ujar Endang.


Baca juga: Kemenperin gelar pameran multi produk IKM
Baca juga: Menperin sebut industri 4.0 dongkrak daya saing IKM
Baca juga: Dukung industri kecil, Kemenperin gelar Semarak Festival IKMA 2019