Wamena (ANTARA) - Masyarakat dua distrik di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua menikmati Operasi Teritorial 2019 yang dilakukan oleh TNI di wilayah mereka.

Tokoh Masyarakat Distrik Pyramid Habo Holago saat di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan Opster memberikan perubahan di distrik mereka.

"Kita tokoh, pihak gereja dengan rakyat kecil sangat berterimakasih banyak kepada pemerintah, lebih khusus TNI. Biasa yang tolak pembangunan itu hanya beberapa orang saja, bukan semua orang," katanya.

Baca juga: Panglima Kodam XIII/Merdeka buka Operasi Teritorial TNI di Talaud

Karena kegiatan Opster bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, ia mengharapkan program itu masuk di distrik lainnya pada tahun-tahun berikut.

"Saya sudah kasi tahu Danrem untuk melanjutkan di Distrik Melagalome lagi, itu kan distrik perbatasan antarkabupaten.Program itu harus masukan di perbatasan di sana," katanya.

Menurut dia, masyarakat siap bekerjasama dengan pemerintah untuk membangun wilayah mereka agar lebih maju lagi.

"Agar anak-anak kami tidak ketinggalan, baik pendidikan, ekonomi, bangunan sarana prasarana dan lain-lain. kita minta pembangunan tetap jalan," katanya.

Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Irham Waroihan pada penutupan Opster, Sabtu, (14/12) mengharapkan kegiatan itu menjadi awal pendekatan pelayanan pemerintah hingga ke kampung-kampung sesuai nawacita Presiden.

Baca juga: Danrem 172/PWY : Opster di Jayawijaya juga bangun kandang babi

"Setelah kita buka ini, jaringan komunikasi masyarakat dengan kita mulai membaik," katanya.

Pada kunjungan itu ia meminta tokoh masyarakat mengirim pemuda yang sehat, kuat untuk direkrut sebagai anggota TNI.

"Kemarin sudah dikirim dua anak muda di Pyramid untuk saya rekrut menjadi prajurit TNI dan saya tantang lagi, carikan lagi yang penting sehat, kuat," katanya.

Pada Opster 2019 di Pyramid, TNI membangun enam rumah layak huni, satu gereja, empat sumur bor, pemasangan 10 lampu tenaga surya serta dua unit kandang babi.

Sementara di Distrik Silo Sukarno Doga dibangun dibangun 10 lampu jalan, satu kandang babi. Di pusat kota, mereka juga mengecat Gereja Advent Wamena, mengecat bangunan SMA Negeri 1 Wamena serta membuat satu sumur bor di SMA Kristen Wamena.