Kendari (ANTARA) - Sebanyak 1.911 kepala desa dari 15 kabupaten se Sulawesi Tenggara (Sultra) berkumpul di Kendari dalam rangka mengikuti rapat koordinasi evaluasi dan monitoring pengelolaan dana desa.

Pantauan Antara di Kendari Selasa, sejak pagi sekitar pukul 08.00 WITA hingga menjelang siang para kepala desa dan ratusan pendamping desa serta lebih dari 200 camat hadir di Kota Kendari dalam rangka mengikuti Rapat Evaluasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) 2019.

Baca juga: Presiden: utamakan program padat karya dalam pemanfaatan dana desa

"Kami diundang secara resmi dan membawa surat perintah perjalanan dinas (SPPD) dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sultra dalam rangka mengikuti rapat dimaksud," kata Nasruddin, salah seorang kepala desa dari Kabupaten Bombana.

Baca juga: Kemenkeu dorong dana desa untuk pembangunan kreatif

Menurut Nasruddin, Kabupaten Bombana yang memiliki lebih dari 200 kepala desa dari 21 kecamatan itu diperkirakan tidak hadir semua, karena adanya hajatan daerah yakni HUT ke-16 Kabupaten Bombana pada 18 Desember besok.

Baca juga: Jokowi perintahkan revitalisasi BUMDes

"Yang kami ketahui tidak semua kepala desa maupun camat hadir dalam kegiatan ini, karena banyaknya agenda lomba dan kegiatan desa dan kecamatan dalam rangkaian hari jadi Kabupaten Bombana menjadi daerah otonomi daerah yang pisah dari Kabupaten induk Buton pada 2003 silam," ujaranya.
Pj.Sekda Sultra La Ode Ahmad P Balombo saat memberi penghargaan kepada para bupati dan wakil bupati atas program
keberhasilan membangun desa di Kendari, Selasa (17/12/2019)

Hal lain diungkapkan Yunan, salah seorang pendamping desa dari Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan mengatakan, kehadiran dalam acara ini tidak lain bersama kepala desa setempat dalam rangka undangan resmi dari pemerintah provinsi melalui BPMD Sultra.

"Minimal kami hadir disini untuk mendengarkan arahan dari pemerintah provinsi terkait tugas dan wewenang kami sebagai pendamping dan pengawasan dalam rangka program yang dilakukan di desa tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas BPMD Sultra Tasman Taewa secara terpisah mengungkapkan kehadiran para kepala desa, camat serta pendamping desa bertujuan untuk monitoring dan evaluasi capaian program desa selama 4-5 tahun terakhir (2015-2019).

"Peserta seluruhnya yang hadir hari ini lebih dari 3000-an orang, dimana kepala desa berjumlah 1.911 orang, pedamping desa 996 orang dan camat lebih dari 200 orang ditambah puluhan pegawai dari PMD dari masing-masing kabupaten," ujar Tasman.

Menurut mantan Pj Bupati Konawe itu, harapan yang ingin dicapai dalam pertemuan ini tidak lain untuk mengetahui hasil capaian pengelolaan dana desa dan
langkah-langkah pengawasan dan pencegahan penggunaan anggaran desa yang benar-benar tepat sasaran.

Tasman mengatakan, rakor kali ini juga memberi penghargaan kepada sejumlah kepala desa yang dinilai berhasil mengangkat citra desa dari sebelumnya sebagai desa tertinggal menjadi desa berkembang.

Rapat evaluasi program pembangunan dan pemberdayaan desa se Sultra dibuka Pj Sekda Provinsi Sultra, La Ode Ahmad P.Balombo itu juga dihadiri staf dari Kementerian Desa PDT, para sejumlah bupati dan wakil bupati di Sultra.