Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian menggelar pameran produk Industri Kecil Menengah (IKM) bertema ‘Gelar Multiproduk Asli Indonesia’ di Plasa Pameran Industri, Gedung Kemenperin, Jakarta, pada 17-20 Desember 2019.

“Pameran ini sebagai upaya Kemenperin untuk memfasilitasi IKM dalam bidang pemasaran, mengingat IKM memiliki peran penting dalam perekonomian nasional,” kata Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Komunikasi Masrokhan saat meresmikan pameran tersebut di Jakarta, Selasa.

Pameran yang mengangkat produk IKM dengan mengutakan kesehatan, halal, dan ramah lingkungan itu menampilkan berbagai macam produk lokal, di antaranya makanan dan minuman, pakaian, fesyen, hingga kerajinan.

Baca juga: Kemenperin gencar fasilitasi transformasi IKMA menuju Industri 4.0

Adapun para peserta pameran merupakan anggota dari Indonesia Small Medium Enterprises Association (ISMEA) yang diketuai Endang Rudiatin.

Dalam hal ini, Masrokhan mengajak seluruh pelaku IKM untuk terus berinovasi mengembangkan produk yang berdaya saing, sehingga semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, bahkan global.

Masrokhan juga mendorong generasi muda untuk mulai menjadi pelaku IKM, sehingga semakin mencintai dan memajukan produk-produk Indonesia.

“Saya mengapresiasi generasi milenial yang mulai berwirausaha, terlebih yang penting adalah memiliki rasa nasionalisme terhadap produk-produk nasional,” ungkap Masrokhan yang mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita itu.

Selain itu, ia juga mendorong IKM agar dapat membuka diri dan berkolaborasi untuk memulai proses transformasi digital, di mana inovasi teknologi digital yang dihasilkan merupakan tools yang dapat menjawab kebutuhan industri.

"Dengan begitu, peran IKM dalam memberikan kontribusi sektor industri terhadap PDB nasional akan meningkat," terangnya.

Diketahui, Kemenperin mematok pertumbuhan IKM sebesar 5 persen hingga 6 persen sepanjang 2019, di mana angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu yang diprediksi mencapai 10 persen.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, target itu ditetapkan sejalan dengan kondisi perekonomian dunia.

“Tidak usah terlalu besar, 5 persen atau kalau bisa 6 persen sudah bagus. Karena kita juga melihat kondisi ekonomi dunia, bagaimanapun juga ekonomi dunia bisa mempengaruhi," kata dia.

Menurut Gati, jika perekonomian global kondusif, berpotensi mendorong ekspor produk asal Indonesia, tidak hanya dari sektor industri besar, tapi juga dari produk-produk IKM.

Baca juga: Menperin sebut industri 4.0 dongkrak daya saing IKM
Baca juga: Dukung industri kecil, Kemenperin gelar Semarak Festival IKMA 2019