Polres Flores Timur kerahkan personel BKO ke Sagu
17 Desember 2019 10:49 WIB
Anggota Kepolisian Resor Flores Timur melakukan penjagaan di Puskesmas Sagu, Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Pulau Adonara, yang ditutup oknum kelompok masyarakat setempat, Senin (16-12-2019). ANTARA/HO-Polres Flores Timur
Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Flores Timur AKBP Deny Abrahams mengerahkan personel bantuan kendali operasi (BKO) ke Desa Sagu, Pulau Adonara, pascapenutupan sejumlah fasilitas umum oleh oknum kelompok masyarakat setempat.
"Untuk penanganan masalah di Sagu, saya sudah turunkan satu unit anggota intel untuk BKO kepolisian sektor di sana," kata AKBP Deny Abrahams ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Selasa.
Kapolres mengatakan hal itu terkait dengan penanganan masalah penutupan sejumlah fasilitas umum di Desa Sagu, Kecamatan Adonara, yang dilakukan oknum kelompok masyarakat setempat pada hari Senin (16/12).
Baca juga: 465 Anggota TNI BKO ditarik dari Papua Barat
Baca juga: Kapolda Sumsel jamin keluarga Brimob yang BKO
Menurut dia, kondisi keamanan dan keteriban masyarakat (kambtibmas) di Sagu saat ini masih kondusif.
Para personel BKO yang diturunkan, lanjut dia, terus memantau perkembangan situasi dan berkomunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat untuk menjadi situasi kamtibmas.
"Warga di sana sudah diimbau agar permasalahan seperti ini dipersilakan diselesaikan melalui ranah hukum saja,” kata AKBP Deny Abrahams.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah oknum warga Desa Sagu menutup fasilitas umum, di antaranya beberapa sekolah dasar, puskesmas, dan kantor desa setempat, Senin (16/12) siang.
Kapolres Deny Abrahams mengatakan bahwa penutupan sejumlah fasilitas umum itu berkaitan dengan adanya tuntutan dari oknum warga yang dipanggil Bapak Kamba terkait dengan masalah pilkades.
Bapak Kamba, lanjut dia, bersama sejumlah anggota kelompoknya meminta agar pelantikan kepala desa terpilih di Sagu tidak dilaksanakan karena dinilai ada kecurangan.
“Mereka protes karena menurut mereka ada terjadi kecurangan yang dilakukan penyelenggara saat pemilihan kepala desa beberapa waktu lalu,” katanya.
"Untuk penanganan masalah di Sagu, saya sudah turunkan satu unit anggota intel untuk BKO kepolisian sektor di sana," kata AKBP Deny Abrahams ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Selasa.
Kapolres mengatakan hal itu terkait dengan penanganan masalah penutupan sejumlah fasilitas umum di Desa Sagu, Kecamatan Adonara, yang dilakukan oknum kelompok masyarakat setempat pada hari Senin (16/12).
Baca juga: 465 Anggota TNI BKO ditarik dari Papua Barat
Baca juga: Kapolda Sumsel jamin keluarga Brimob yang BKO
Menurut dia, kondisi keamanan dan keteriban masyarakat (kambtibmas) di Sagu saat ini masih kondusif.
Para personel BKO yang diturunkan, lanjut dia, terus memantau perkembangan situasi dan berkomunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat untuk menjadi situasi kamtibmas.
"Warga di sana sudah diimbau agar permasalahan seperti ini dipersilakan diselesaikan melalui ranah hukum saja,” kata AKBP Deny Abrahams.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah oknum warga Desa Sagu menutup fasilitas umum, di antaranya beberapa sekolah dasar, puskesmas, dan kantor desa setempat, Senin (16/12) siang.
Kapolres Deny Abrahams mengatakan bahwa penutupan sejumlah fasilitas umum itu berkaitan dengan adanya tuntutan dari oknum warga yang dipanggil Bapak Kamba terkait dengan masalah pilkades.
Bapak Kamba, lanjut dia, bersama sejumlah anggota kelompoknya meminta agar pelantikan kepala desa terpilih di Sagu tidak dilaksanakan karena dinilai ada kecurangan.
“Mereka protes karena menurut mereka ada terjadi kecurangan yang dilakukan penyelenggara saat pemilihan kepala desa beberapa waktu lalu,” katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: