Jalan tol Balikpapan-Samarinda ditargetkan selesai sebelum Lebaran
17 Desember 2019 03:59 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau kesiapan jalan tol Balikpapan-Samarinda di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin malam (16/12/2019). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Balikpapan (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,35 kilometer selesai seluruhnya sebelum Lebaran 2020.
"Total ada 99 kilometer, sepanjang 58,47 kilometer sudah siap diresmikan. Sebelum Lebaran 2020 semua sudah beroperasi penuh," ujar Menteri Basuki saat meninjau jalan tol Balikpapan-Samarinda di pintu tol Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (16/12) malam.
Baca juga: Menteri PUPR tinjau kesiapan jalan tol Balikpapan-Samarinda
Ia mengemukakan dari total lima seksi jalan, baru tiga seksi yang siap diresmikan pada besok (Selasa, 17/12). Aspek geoteknis masih menjadi kendala pada dua seksi lain sehingga dibutuhkan teknik khusus dalam pembangunannya.
"Untuk pembebasan lahan tidak ada kendala. Namun ada hal teknis, beberapa bagian tanahnya lunak sehingga mudah longsor, penanganannya cukup teknis, seperti 'geotextile' dan 'preloading'," kata Basuki.
Baca juga: Menteri PUPR meminta BUJT tingkatkan kualitas layanan jalan tol
Ia mengemukakan pemerintah pusat dan daerah membantu dana sebesar Rp2,8 triliun untuk pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan, Kalimantan Timur, sementara Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebesar Rp9,97 triliun.
"Semua pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda itu ada dana dari APBN, APBD, dan investasi BUJT," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR dorong rest area tol didominasi produk lokal
Basuki menambahkan nantinya juga akan dibangun jalan tol yang menghubungkan ke ibu kota negara baru di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Jalan tol Balikpapan-Samarinda bagian dari akses menuju ibu kota baru. Nanti akan dibangun juga jalan tol menuju kawasan ibu kota negara," ucapnya.
Ia mengemukakan pembangunan jalan tol ke kawasan ibu kota negara itu rencananya melalui opsi penugasan kepada BUJT untuk mempercepat proses konstruksi.
"Jadwal jalan tol baru rencana akan dilelang, karena kebijakan Pak Presiden," kata Menteri Basuki.
"Total ada 99 kilometer, sepanjang 58,47 kilometer sudah siap diresmikan. Sebelum Lebaran 2020 semua sudah beroperasi penuh," ujar Menteri Basuki saat meninjau jalan tol Balikpapan-Samarinda di pintu tol Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (16/12) malam.
Baca juga: Menteri PUPR tinjau kesiapan jalan tol Balikpapan-Samarinda
Ia mengemukakan dari total lima seksi jalan, baru tiga seksi yang siap diresmikan pada besok (Selasa, 17/12). Aspek geoteknis masih menjadi kendala pada dua seksi lain sehingga dibutuhkan teknik khusus dalam pembangunannya.
"Untuk pembebasan lahan tidak ada kendala. Namun ada hal teknis, beberapa bagian tanahnya lunak sehingga mudah longsor, penanganannya cukup teknis, seperti 'geotextile' dan 'preloading'," kata Basuki.
Baca juga: Menteri PUPR meminta BUJT tingkatkan kualitas layanan jalan tol
Ia mengemukakan pemerintah pusat dan daerah membantu dana sebesar Rp2,8 triliun untuk pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan, Kalimantan Timur, sementara Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebesar Rp9,97 triliun.
"Semua pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda itu ada dana dari APBN, APBD, dan investasi BUJT," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR dorong rest area tol didominasi produk lokal
Basuki menambahkan nantinya juga akan dibangun jalan tol yang menghubungkan ke ibu kota negara baru di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Jalan tol Balikpapan-Samarinda bagian dari akses menuju ibu kota baru. Nanti akan dibangun juga jalan tol menuju kawasan ibu kota negara," ucapnya.
Ia mengemukakan pembangunan jalan tol ke kawasan ibu kota negara itu rencananya melalui opsi penugasan kepada BUJT untuk mempercepat proses konstruksi.
"Jadwal jalan tol baru rencana akan dilelang, karena kebijakan Pak Presiden," kata Menteri Basuki.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: