Jakarta (ANTARA) - Sebanyak tiga rumah berukuran 3x7 meter di Jalan Kirai, RT 02 RW 08, Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ludes terbakar diduga akibat korsleting, Minggu.

Komandan Pleton Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan sektor Pasar Minggu, Ruwanto mengatakan selain menghanguskan tiga unit, api juga membakar sebuah sepeda motor yang terparkir di salah satu rumah.

"Sumber api dilaporkan dari colokan mesin cuci yang korslet memercikkan api hingga menyambar ke yang lain," kata Ruwanto.

Ketiga rumah tersebut dihuni oleh tiga kepala keluarga yakni Roise (41) beprofesi sebagai pedagang sayur, Sahbana (61) pensiunan PNS, dsn Trio Andariyanto (22) pekerjaan swasta.

Menurut keterangan saksi Trio, kata Ruwanto, api muncul saat saksi Trio sedang membenarkan sepeda motor di depan rumahnya.

Trio melihat ada percikan api yang keluar dari colokan listrik samping mesih cuci.

"Percikan api tersebut mengenai gas yang terletak tidak jauh dari percikan api tersebut seketika itu menimbulkan kobaran api hingga mengenai tumpukan koran yg berada di dekat mesin cuci," kata Ruwanto.

Api lantas menyambar sepeda motor yang terparkir di rumah Trio, hingga seluruh body motor terbakar.

Melihat kejadian itu, Trio berupaya mengamankan sepeda motornya, tapi api semakin membesar menjalar ke dalam rumah.

"Saksi Trio mencoba mencari pertolongan sambil berusaha memadakan api dibantu pemilik rumah lainnya," kata Ruwanto.

Sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api, dibantu 96 petugas gabungan dari Damkar, Kelurahan Cipete Utara, Dishub, Satpol PP, PPSU dan Polsek Keramat Pela.

"Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi pukul 13.30 WIB. Api berhasil dipadamkan pada pukul 15.10 WIB," kata Ruwanto.

Akibat kebakaran total kerugian yang dialami ketiga penghuni rumah mencapai Rp600 juta rupiah.

Baca juga: Kebakaran lapak barang bekas Cengkareng diduga dari warga

Baca juga: Rumah tinggal dan lapak terbakar di Cengkareng

Baca juga: Damkar Jaktim tangani tiga kebakaran dan evakuasi tujuh sarang tawon