London (ANTARA) - Kadin Indonesia-Slowakia mendukung sawit Indonesia berkelanjutan dengan tata kelola perkebunan sawit yang dilakukan Indonesia sudah sesuai dengan prinsip sustainability.

Hal itu disampaikan Milan Compel dari Kadin Indonesia-Slowakia pada roundtable discussion dengan tema Towards Inclusiveness of Sustainable Palm Oil Production in Indonesia: Dealing with Smallholders yang diadakan di KBRI Bratislava, Kamis.

Roundtable discussion diadakan Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa (KSIA Amerop) bekerjasama dengan KBRI Bratislava dibuka Dubes RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso Asmady, kata Pensosbud KBRI Slowakia, Lely Meiliani kepada Antara London, Sabtu.

Dalam kegiatan outreach Sawit Indonesia Berkelanjutan Dubes menyampaikan pentingnya peran sawit dan memberikan dampak yang besar baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan.

Baca juga: Sawit berkelanjutan bantu kendalikan perubahan iklim

Menurut Dubes Adiyatwidi Adiwoso Asmady, kebijakan dan upaya Pemerintah Indonesia menjamin sawit Indonesia dan produk turunannya telah memenuhi aspek berkelanjutan sesuai dengan persyaratan dalam Indonesian Sustainable Palm Oil.

Sementara itu Dubes Prayono Atiyanto menggarisbawahi pentingnya kegiatan outreach ini sebagai mekanisme dialog dengan berbagai pihak terkait menciptakan pemahaman yang lebih baik mengenai kelapa sawit berkelanjutan Indonesia.

Sebagai nara sumber, hadir Yohanes Berenika Kadarusman, PhD, ketua Center for Inclusive and Sustainable Development memaparkan manfaat dan efek yang dihasilkan oleh industri kelapa swait dari sisi ekonomi dan pembangungan serta sosial dan lingkungan.

Baca juga: Strategi lembaga pendanaan Eropa mendukung sawit berkelanjutan

Sementara itu Senior Vice President on Sustainability PT. Astra Agro Lestari, Tbk dan mewakili Gabungan Pengusaha Kelapa Sawti Indonesia (GAPKI), Dr. Bandung Sahari, mengatakan keutamaan dan manfaat produk kelapa sawit dan turunannya serta menyampaikan informasi kemajuan sawit berkelanjutan yang telah dilakukan Indonesia.

Direktur Perdagangan Luar Negeri Kementerian Slowakia, Mr. Stanislav Kubinec menyatakan Slowakia mengikuti perkembangan proses litigasi di WTO yang tengah ditempuh Pemerintah Indonesia dan mengharapkan adanya penyelesaian sengketa yang dapat diterima semua pihak. Paul Meager dari LSM Lingkungan menanyakan tantangan yang dihadapi oleh smallholders dalam memenuhi kriteria berkelanjutan termasuk di dalamnya program replanting.

Dukungan atas Sawit Indonesia Berkelanjutan disampaikan Milan Compel dari Kadin Indonesia-Slowakia. Menurutnya tata kelola perkebunan sawit yang dilakukan Indonesia sudah sesuai dengan prinsip sustainability.

Beberapa peserta diskusi menyampaikan minat untuk mengimpor CPP dari Indonesia dan pembicaraan untuk membangun dan memanfaatkan pelabuhan di Kroasia untuk mempersingkat rantai ekspor agar Slowakia dapat lebih mudah mendapatkan produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia.

Peserta diskusi menyampaikan apresiasi positif atas informasi yang dipaparkan dan diharapkan dapat menyuarakan kepentingan Indonesia dalam memperjuangkan kebijakan anti diskriminasi terhadap sawit di Uni Eropa.