Gubernur: Banjir bandang Kulawi adalah bencana yang terulang
14 Desember 2019 17:56 WIB
Gubernur Sulteng Longki Djanggola mendampingi Kepala BNPB Doni Monardo saat meninjau daerah terdampak banjir Sigi di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Sabtu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengakui banjir bandang yang menimpa masyarakat di Dusun Pangana Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, merupakan bencana yang pernah terjadi sebelumnya dan terulang lagi di tahun 2019.
"Tentu kejadian ini tidak di duga oleh kita semua. Tapi sayangnya, kejadian ini adalah kejadian yang berulang," ucap Longki Djanggola dalam sambutannya, di Sigi, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur saat mendampingi Kepala BNPB Doni Monardo meninjau daerah terdampak banjir bandang di Desa Bolapapu dalam kunjungan kerjanya ke Sulteng.
Gubernur mengingatkan kembali bahwa bencana serupa pernah terjadi sebelumnya sekitar delapan tahun yang lalu atau pada tahun 2011.
"Kalau tidak salah saya, delapan tahun yang lalu saya juga hadir di tempat ini. Saat itu korban kalau tidak salah enam orang," ujar Longki.
Baca juga: BNPB: Sepanjang jalan di pegunungan Kulawi rawan longsor
Baca juga: Doni: Perlu kesadaran kolektif untuk peduli lingkungan cegah bencana
Baca juga: BNPB harap korban banjir Kulawi tidak putus asa
Gubernur menegaskan kepada masyarakat agar menyadari bahwa bencana tersebut adalah bencana yang terulang kembali.
"Ini kejadian yang berulang. Jadi tolong bapak-bapak di Bolapapu camkan betul kata-kata saya ini, ini kejadian yang berulang. Artinya, ke depan kejadian ini mungkin terjadi lagi, apakah kita mau menerima lagi kejadian itu atau kita harus hindari," katanya.
Gubernur mengingatkan hal ini semua kembali kepada masyarakat.
"Mungkin Bupati ngomong, surat, sudah berkali-kalai. Saya Gubernur juga sudah memperingati berkali-kali, tetapi tetap tidak didengar. Maka inilah kejadiannya," sebut Longki.
Karena itu, Gubernur memohon kepada masyarakat, tokoh masyarakat. Tokoh adat, khususnya di Kulawi yang diakui Gubernur sangat kuat dan kental dengan adat.
Agar memperlakukan adat untuk menjaga, melestarikan lingkungan/hutan yang ada di Kulawi.
"Tolonglah, adat diberlakukan untuk itu," kata Gubernur.
Hal itu agar masyarakat bersedia untuk patuh terhadap perintah, himbauan dan peringatan dari pemerintah. Gubernur Sulawesi Tengah menyampaikan belasungkawa atas bencana yang menimpa warga Bolapapu yang menimbulkan dua korban jiwa ayah dan anak.
Banjir bandang disertai material kayu, batu dan lumpur menerjang Desa Bolapapu di Dusun Pangana Desa Bolapapu pada Kamis 12/12 petang, mengakibatkan 57 rumah rusak terdiri dari tujuh rusak berat dan 50 rusak ringan.*
Baca juga: Korban banjir Kulawi-Sigi dibantu BNPB Rp500 juta
Baca juga: Tim ACT bantu korban banjir Sigi
Baca juga: Korban banjir bandang Sigi diberi bantuan ratusan paket ACT Sulteng
"Tentu kejadian ini tidak di duga oleh kita semua. Tapi sayangnya, kejadian ini adalah kejadian yang berulang," ucap Longki Djanggola dalam sambutannya, di Sigi, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur saat mendampingi Kepala BNPB Doni Monardo meninjau daerah terdampak banjir bandang di Desa Bolapapu dalam kunjungan kerjanya ke Sulteng.
Gubernur mengingatkan kembali bahwa bencana serupa pernah terjadi sebelumnya sekitar delapan tahun yang lalu atau pada tahun 2011.
"Kalau tidak salah saya, delapan tahun yang lalu saya juga hadir di tempat ini. Saat itu korban kalau tidak salah enam orang," ujar Longki.
Baca juga: BNPB: Sepanjang jalan di pegunungan Kulawi rawan longsor
Baca juga: Doni: Perlu kesadaran kolektif untuk peduli lingkungan cegah bencana
Baca juga: BNPB harap korban banjir Kulawi tidak putus asa
Gubernur menegaskan kepada masyarakat agar menyadari bahwa bencana tersebut adalah bencana yang terulang kembali.
"Ini kejadian yang berulang. Jadi tolong bapak-bapak di Bolapapu camkan betul kata-kata saya ini, ini kejadian yang berulang. Artinya, ke depan kejadian ini mungkin terjadi lagi, apakah kita mau menerima lagi kejadian itu atau kita harus hindari," katanya.
Gubernur mengingatkan hal ini semua kembali kepada masyarakat.
"Mungkin Bupati ngomong, surat, sudah berkali-kalai. Saya Gubernur juga sudah memperingati berkali-kali, tetapi tetap tidak didengar. Maka inilah kejadiannya," sebut Longki.
Karena itu, Gubernur memohon kepada masyarakat, tokoh masyarakat. Tokoh adat, khususnya di Kulawi yang diakui Gubernur sangat kuat dan kental dengan adat.
Agar memperlakukan adat untuk menjaga, melestarikan lingkungan/hutan yang ada di Kulawi.
"Tolonglah, adat diberlakukan untuk itu," kata Gubernur.
Hal itu agar masyarakat bersedia untuk patuh terhadap perintah, himbauan dan peringatan dari pemerintah. Gubernur Sulawesi Tengah menyampaikan belasungkawa atas bencana yang menimpa warga Bolapapu yang menimbulkan dua korban jiwa ayah dan anak.
Banjir bandang disertai material kayu, batu dan lumpur menerjang Desa Bolapapu di Dusun Pangana Desa Bolapapu pada Kamis 12/12 petang, mengakibatkan 57 rumah rusak terdiri dari tujuh rusak berat dan 50 rusak ringan.*
Baca juga: Korban banjir Kulawi-Sigi dibantu BNPB Rp500 juta
Baca juga: Tim ACT bantu korban banjir Sigi
Baca juga: Korban banjir bandang Sigi diberi bantuan ratusan paket ACT Sulteng
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: