Korban banjir Kulawi-Sigi dibantu BNPB Rp500 juta
14 Desember 2019 12:15 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo menyerahkan bantuan dana siap pakai senilai Rp500 Juta untuk korban banjir Sigi di Desa Kulawi, di terima oleh Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta, disaksikan Gubernur Sulteng Longki Djanggola, di Kulawi, Sabtu (14/12/2019). (FOTO ANTARA/Muhammad Hajiji)
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan senilai Rp500 juta untuk korban banjir bandang Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu.
Bantuan itu disalurkan langsung oleh Kepala BNPB Doni Monardo dan diterima oleh Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta, disaksikan oleh Gubernur Sulteng Longki Djanggola, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sulawesi Tengah dan Sigi. Seremonial penyerahan bantuan itu berlangsung di Gereja Bala Keselamatan Korps 1 Kecamatan Kulawi.
"Kunjungan kerja ini merupakan bentuk untuk memastikan bahwa pemerintah hadir di masyarakat," kata Doni Monardo.
Hal itu sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo kepada BNPB untuk memberikan perhatian, prioritas kepada masyarakat terdampak bencana.
BNPB juga menyalurkan bantuan rendang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebanyak 200 kg kepada korban bencana banjir Kulawi.
Selain bantuan-bantuan itu, BNPB juga memberikan bantuan senilai Rp2 miliar dari sisa dana bantuan luar negeri untuk pembibitan tanaman.
"Kita harapkan dana Rp2 miliar ini bisa menghasilkan bibit-bibit tanaman," ujar Doni.
Dana Rp2 Miliar bukan hanya di peruntukkan bagi Sigi, tetapi untuk keseluruhan wilayah rawan longsor, banjir di Sulawesi Tengah.
Ia mengatakan pemerintah berupaya mencegah terjadinya bencana dengan melakukan upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan/hutan dengan cara pembibitan dan penanaman pohon.
Pohon tersebut, katanya, tidak hanya sekadar berfungsi secara ekologis tetapi juga harus bernilai ekonomi.
Doni Monardo menyebut dana Rp2 miliar itu akan diberikan kepada Pemprov Sulteng dan akan dibagi oleh gubernur.
Terkait hal itu, Gubenur Sulteng Longki Djanggola mengemukakan pemerintah telah memetakan daerah-daerah rawan longsor dan banjir di Sulteng.
Gubernur berterima kasih kepada pemerintah pusat di Jakarta dan BNPB yang telah hadir dan memberikan bantuan kepada daerah.
Sementara itu Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta menyambut baik kehadiran pemerintah pusat dan BNPB untuk membantu masyarakat terdampak bencana.
Bupati menilai bantuan Rp2 miliar untuk peningkatan kualitas lingkungan, sejalan dengan upaya Pemkab Sigi lewat program Sigi Hijau.
Lewat program Sigi Hijau, bupati mengharuskan satu desa harus ditanami 5.000 pohon.
"Ada beberapa desa di beberapa kecamatan yang menjadi prioritas seperti Kecamatan Dolo, Dolo Selatan, Kulawi, Kulawi Selatan, Palolo, dan Pipikoro," katanya.
Doni Monardo dalam kunjungan kerja ke Kulawi, Kabupaten Sigi didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Wakil Gubernur Sulteng, Rusli Palabi, Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapatta, dan forum komunikasi pimpinan daerah.
Baca juga: Sebanyak 57 rumah di Kulawi rusak diterjang banjir bandang
Baca juga: Korban banjir bandang Sigi diberi bantuan ratusan paket ACT Sulteng
Baca juga: TNI bangun dapur umum untuk korban banjir bandang Sigi
Bantuan itu disalurkan langsung oleh Kepala BNPB Doni Monardo dan diterima oleh Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta, disaksikan oleh Gubernur Sulteng Longki Djanggola, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sulawesi Tengah dan Sigi. Seremonial penyerahan bantuan itu berlangsung di Gereja Bala Keselamatan Korps 1 Kecamatan Kulawi.
"Kunjungan kerja ini merupakan bentuk untuk memastikan bahwa pemerintah hadir di masyarakat," kata Doni Monardo.
Hal itu sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo kepada BNPB untuk memberikan perhatian, prioritas kepada masyarakat terdampak bencana.
BNPB juga menyalurkan bantuan rendang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebanyak 200 kg kepada korban bencana banjir Kulawi.
Selain bantuan-bantuan itu, BNPB juga memberikan bantuan senilai Rp2 miliar dari sisa dana bantuan luar negeri untuk pembibitan tanaman.
"Kita harapkan dana Rp2 miliar ini bisa menghasilkan bibit-bibit tanaman," ujar Doni.
Dana Rp2 Miliar bukan hanya di peruntukkan bagi Sigi, tetapi untuk keseluruhan wilayah rawan longsor, banjir di Sulawesi Tengah.
Ia mengatakan pemerintah berupaya mencegah terjadinya bencana dengan melakukan upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan/hutan dengan cara pembibitan dan penanaman pohon.
Pohon tersebut, katanya, tidak hanya sekadar berfungsi secara ekologis tetapi juga harus bernilai ekonomi.
Doni Monardo menyebut dana Rp2 miliar itu akan diberikan kepada Pemprov Sulteng dan akan dibagi oleh gubernur.
Terkait hal itu, Gubenur Sulteng Longki Djanggola mengemukakan pemerintah telah memetakan daerah-daerah rawan longsor dan banjir di Sulteng.
Gubernur berterima kasih kepada pemerintah pusat di Jakarta dan BNPB yang telah hadir dan memberikan bantuan kepada daerah.
Sementara itu Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta menyambut baik kehadiran pemerintah pusat dan BNPB untuk membantu masyarakat terdampak bencana.
Bupati menilai bantuan Rp2 miliar untuk peningkatan kualitas lingkungan, sejalan dengan upaya Pemkab Sigi lewat program Sigi Hijau.
Lewat program Sigi Hijau, bupati mengharuskan satu desa harus ditanami 5.000 pohon.
"Ada beberapa desa di beberapa kecamatan yang menjadi prioritas seperti Kecamatan Dolo, Dolo Selatan, Kulawi, Kulawi Selatan, Palolo, dan Pipikoro," katanya.
Doni Monardo dalam kunjungan kerja ke Kulawi, Kabupaten Sigi didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Wakil Gubernur Sulteng, Rusli Palabi, Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapatta, dan forum komunikasi pimpinan daerah.
Baca juga: Sebanyak 57 rumah di Kulawi rusak diterjang banjir bandang
Baca juga: Korban banjir bandang Sigi diberi bantuan ratusan paket ACT Sulteng
Baca juga: TNI bangun dapur umum untuk korban banjir bandang Sigi
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: