Singapura (ANTARA News) - Harga minyak naik kembali lebih dari tiga dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Asia, Jumat, setelah turun di bawah 70 dolar AS per barel untuk pertama kalinya dalam setahun lebih di tengah kekhawatiran turunnya permintaan, kata para analis. Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November naik 3,15 dolar AS menjadi 73,00 dolar AS per barel, demikian laporan AFP. Kontrak telah turun 4,69 dolar AS menjadi 69,85 dolar AS pada Kamis di New York Mercantile Exchange, untuk pertama kalinya kontrak ditutup di bawah level 79-dolar AS sejak Agustus 2007. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember naik 2,72 dolar AS menjadi 70,56 dolar AS. Kontrak November berakhir pada penutupan perdagangan Kamis, setelah merosot 4,48 dolar AS menjadi mantap pada 66,32 dolar As di London. Harga minyak telah bergerak fluktuatif belakangan ini tandem dengan pasar saham global. Harga minyak telah jatuh dari rekor tertinggi di atas 147 dolar AS, yang tercapai pada Juli, karena kekhawatiran permintaan di tengah melambatnya ekonomi global, kata para dealer. Mereka mengatakan kekhawatiran ini dihidupkan kembali oleh data yang dirilis Kamus oleh Departemen Energi AS (DoE). Data menunjukkan penambahan cadangan bahan bakar AS melampaui proyeksi pasar, dan penurunan konsumsi minyak di konsumen energi terbesar dunia itu turun tajam. (*)