Sri Mulyani optimistis defisit APBN 2019 tetap 2,2 persen
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (tengah), Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Sri Mulyani (kedua kiri), Menteri BUMN sekaligus Wakil Ketum V Pengembangan Ekonomi Digital dan Keuangan Sosial Islam Erick Thohir (kiri), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kanan) berbincang pada pelantikan Pengurus DPP IAEI 2019-2023 dan Seminar Nasional Ekonomi Islam di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (13/12/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj/pri.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir November penerimaan pajak baru mencapai Rp1.136 triliun atau 72 persen dari target APBN 2019 yaitu Rp1.577,5 triliun.
“Kami tetap akan menjaga defisit ada di kisaran yang sudah disampaikan di 2,2 persen. Kami akan jaga di sekitar itu dan itu kami optimis,” kata Menkeu di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat.
Sri Mulyani mengatakan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan seluruh sumber penerimaan selama sisa waktu dua minggu ke depan seperti belanja, bea cukai, dividen hingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
“Pokoknya nanti kami selesaikan seluruhnya dua minggu ini akan kami lihat pergerakan dari seluruh belanja yang bisa confirm, yang tidak bisa confirm, yang bisa cair, yang tidak bisa cair,” katanya.
Baca juga: BI proyeksi defisit transaksi berjalan 2019 menurun ke 2,7 persen PDB
Menurutnya, dua pekan ini dari sisi belanja negara sudah bagus dan meningkat sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi serta memperbaiki perlemahan yang sempat terjadi.
“Kita lihat semuanya dua minggu ini intensitas kita adalah semuanya. Kemarin perlemahan ini cukup tertolong dengan peningkatan dari pencairan belanja,” ujarnya.
Sri Mulyani pun berharap terjaganya defisit serta momenteum ekonomi yang positif ini dapat terus berlanjut sebab beberapa negara seperti India pada kuartal III-2019 mengalami penurunan yang cukup tajam.
“Kami berharap momentum ekonomi akan tetap positif karena kalau melihat seluruh dunia, bahkan India di kuartal III sudah sangat lemah jadi kita harus waspada terkait itu,” ujarnya.
Baca juga: Sri Mulyani ungkap harapannya pada Ikatan Ahli Ekonomi Islam
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019