Wamen BUMN sebut uji tuntas lima investor Jiwasraya selesai Desember
13 Desember 2019 14:51 WIB
Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta, Rabu (11/12/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan proses uji tuntas (due dilligence) lima investor yang berminat menyuntikkan modal di anak usaha PT Asuransi Jiwasraya, yakni PT Jiwasraya Putra, dapat selesai pada Desember 2019.
Di sela-sela acara Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), di Jakarta, Jumat, Kartika mengatakan lima investor itu terdiri dari empat investor asing dan satu investor domestik. Jika uji tuntas selesai Desember 2019, maka kelima investor itu diharapkan dapat memulai penawarannya pada Januari 2020.
"Mungkin Desember 2019 ini (selesai), Januari kasih bid (penawaran) ya. Semoga Desember sudah selesai," ujar dia.
Baca juga: OJK sebut Jiwasraya akan diselamatkan anak usaha
Namun Kartika masih enggan mengungkapkan siapa saja investor yang tertarik masuk ke Jiwasraya tersebut.
Seperti diketahui, pencarian investor ke anak usaha yakni Jiwasraya Putra, menjadi salah satu opsi untuk menyelamatkan induk usaha Asuransi Jiwasraya yang sedang terbelit masalah keuangan. Jiwasraya membutuhkan tambahan modal untuk membentuk arus keuangan (cashflow) yang positif serta membayar tunggakan klaim polis.
Pendirian Jiwasraya Putra sudah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jiwasraya Putra memang sengaja dibentuk untuk menyokong keuangan induk usahanya. Anak perusahaan ini sudah diberikan konsesi untuk menangani (cover) asuransi-asuransi beberapa BUMN.
Baca juga: Langkah pemerintah sehatkan Asuransi Jiwasraya tuai apresiasi
Berdasarkan materi presentasi Rapat Dengar Pendapat Jiwasraya dengan DPR, Jiwasraya membutuhkan dana Rp32,89 triliun untuk memenuhi rasio kecukupan modal berbasis risiko (risk based capital) sesuai ketetapan otoritas yakni 120 persen.
Jiwasraya juga tercatat memiliki ekuitas yang negatif karena beberapa penyebab, di antaranya perusahaan banyak melakukan investasi pada aset berisiko untuk mengejar imbal hasil tinggi.
Baca juga: Pemerintah siapkan sejumlah opsi tangani persoalan Jiwasraya
Di sela-sela acara Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), di Jakarta, Jumat, Kartika mengatakan lima investor itu terdiri dari empat investor asing dan satu investor domestik. Jika uji tuntas selesai Desember 2019, maka kelima investor itu diharapkan dapat memulai penawarannya pada Januari 2020.
"Mungkin Desember 2019 ini (selesai), Januari kasih bid (penawaran) ya. Semoga Desember sudah selesai," ujar dia.
Baca juga: OJK sebut Jiwasraya akan diselamatkan anak usaha
Namun Kartika masih enggan mengungkapkan siapa saja investor yang tertarik masuk ke Jiwasraya tersebut.
Seperti diketahui, pencarian investor ke anak usaha yakni Jiwasraya Putra, menjadi salah satu opsi untuk menyelamatkan induk usaha Asuransi Jiwasraya yang sedang terbelit masalah keuangan. Jiwasraya membutuhkan tambahan modal untuk membentuk arus keuangan (cashflow) yang positif serta membayar tunggakan klaim polis.
Pendirian Jiwasraya Putra sudah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jiwasraya Putra memang sengaja dibentuk untuk menyokong keuangan induk usahanya. Anak perusahaan ini sudah diberikan konsesi untuk menangani (cover) asuransi-asuransi beberapa BUMN.
Baca juga: Langkah pemerintah sehatkan Asuransi Jiwasraya tuai apresiasi
Berdasarkan materi presentasi Rapat Dengar Pendapat Jiwasraya dengan DPR, Jiwasraya membutuhkan dana Rp32,89 triliun untuk memenuhi rasio kecukupan modal berbasis risiko (risk based capital) sesuai ketetapan otoritas yakni 120 persen.
Jiwasraya juga tercatat memiliki ekuitas yang negatif karena beberapa penyebab, di antaranya perusahaan banyak melakukan investasi pada aset berisiko untuk mengejar imbal hasil tinggi.
Baca juga: Pemerintah siapkan sejumlah opsi tangani persoalan Jiwasraya
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: