Ganjar dukung Nadiem hapuskan UN dan siap laksanakan di Jateng
12 Desember 2019 22:08 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan usai menghadiri acara konsolidasi program KKBPK BKKBN di Semarang, Kamis (12/12/2019). ANTARA/Aditya Ramadhan
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang akan menghapuskan Ujian Nasional dan Jawa Tengah siap menjadi daerah yang akan menerapkan regulasi tersebut.
"Saya mengikuti terus rapatnya Mas Nadiem, menarik. Kalau itu mau diterapkan, Jawa Tengah siap jadi yang pertama," kata Ganjar di Semarang, Kamis.
Walaupun sebagian orang mengkritik rencana kebijakan Nadiem menghapuskan UN, Ganjar menilai hal tersebut merupakan hal biasa.
Baca juga: Legislator sambut baik wacana penghapusan UN
Baca juga: Pengamat: wacana Sandiaga hapus UN, konsep kurang jelas
Menurut Gubernur Jawa Tengah tersebut, apa yang dilakukan oleh Nadiem adalah perubahan yang mengikuti perkembangan zaman di era disrupsi.
Ganjar menilai sistem belajar yang memberikan banyak PR sehingga membuat anak stres dan harus membawa tas berat karena membawa banyak buku sudah tidak relevan dengan perkembangan sistem pembelajaran dan dunia kerja saat ini.
Ganjar mengatakan perubahan kebutuhan sumber daya manusia dan perubahan profesi yang ada sekarang harus diikuti oleh perubahan sistem pendidikan.
Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan akan menghapuskan UN di sekolah dan menggantinya dengan asesmen kompetensi untuk menilai nalar siswa di bidang bahasa, matematika, dan survei karakter.
Ujian Nasional akan dilakukan untuk terakhir kalinya pada 2020 dan akan dihapuskan pada 2021. Rencana penghapusan UN ini juga menuai banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Baca juga: Mendikbud tegaskan UN tidak dihapus
Baca juga: Wapres Ma'ruf nilai penghapusan UN harus diganti dengan alat ukur lain
Baca juga: Mendikbud ganti ujian nasional dengan penilaian kompetensi
"Saya mengikuti terus rapatnya Mas Nadiem, menarik. Kalau itu mau diterapkan, Jawa Tengah siap jadi yang pertama," kata Ganjar di Semarang, Kamis.
Walaupun sebagian orang mengkritik rencana kebijakan Nadiem menghapuskan UN, Ganjar menilai hal tersebut merupakan hal biasa.
Baca juga: Legislator sambut baik wacana penghapusan UN
Baca juga: Pengamat: wacana Sandiaga hapus UN, konsep kurang jelas
Menurut Gubernur Jawa Tengah tersebut, apa yang dilakukan oleh Nadiem adalah perubahan yang mengikuti perkembangan zaman di era disrupsi.
Ganjar menilai sistem belajar yang memberikan banyak PR sehingga membuat anak stres dan harus membawa tas berat karena membawa banyak buku sudah tidak relevan dengan perkembangan sistem pembelajaran dan dunia kerja saat ini.
Ganjar mengatakan perubahan kebutuhan sumber daya manusia dan perubahan profesi yang ada sekarang harus diikuti oleh perubahan sistem pendidikan.
Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan akan menghapuskan UN di sekolah dan menggantinya dengan asesmen kompetensi untuk menilai nalar siswa di bidang bahasa, matematika, dan survei karakter.
Ujian Nasional akan dilakukan untuk terakhir kalinya pada 2020 dan akan dihapuskan pada 2021. Rencana penghapusan UN ini juga menuai banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Baca juga: Mendikbud tegaskan UN tidak dihapus
Baca juga: Wapres Ma'ruf nilai penghapusan UN harus diganti dengan alat ukur lain
Baca juga: Mendikbud ganti ujian nasional dengan penilaian kompetensi
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: