Padang, (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang menyebut tidak dilibatkan saat pembahasan pemindahan lokasi Pekan Nasional Petani Nelayan 2020 yang pada awalnya akan digelar di Kota Padang kemudian dipindahkan ke Kabupaten Padang Pariaman.

"Pada rapat pemindahan lokasi Penas Tani yang digelar di Jakarta pada 2 Desember 2019 saya Wali Kota Padang selaku pihak yang sangat terkait dengan kegiatan ini tidak diundang," kata Wali Kota Padang Mahyeldi di Padang, Kamis.

Menurut dia pembatalan sepihak tanpa melibatkan Pemerintah Kota Padang sama halnya di pengadilan mengadili seseorang tapi yang bersangkutan tidak dihadirkan.

"Apakah adil hal seperti itu, sementara pihak lain dihadirkan, keputusan ini tidak benar dan terkesan emosional, jangan karena tidak suka dengan seseorang menyebabkan kegiatan ini dialihkan lokasinya ," kata dia.

Ia menyampaikan jika ada persoalan pribadi terkait dengan Penas Tani pihaknya juga sudah memberhentikan Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Saiful Bahri.

Terkait dengan adanya pihak yang menyebut Pemkot Padang tidak siap menyelenggarakan kegiatan ini Mahyeldi mempersilahkan untuk melihat langsung ke lokasi.

"Bahkan PDAM Kota Padang baru saja memasang sambungan air di 5.000 rumah secara gratis yang akan menjadi lokasi penginapan peserta," kata dia.

Selain itu pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran untuk konsumsi peserta Penas Tani.

Ia mempersilahkan pemangku kepentingan terkait membandingkan kesiapan Kota Padang dengan daerah lain sebagai tuan rumah acara yang akan dihadiri 30 ribu petani dan nelayan se-Indonesia.

Untuk kesiapan masyarakat ia menyampaikan ada warga yang mendatangi Sekda Kota Padang dan mempertanyakan informasi yang menyatakan masyarakat tidak siap.

"Oleh sebab itu jika ada informasi yang tidak benar mari sama-sama diklarifikasi," kata dia.

Pada sisi lain ia menambahkan dalam kesiapan Penas Tani masyarakat kota Padang sudah siap termasuk sudah dialokasikan anggaran.

Sejalan dengan itu Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial K menyebutkan untuk pelaksanaan Penas Tani 2020 pihaknya sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp79 miliar.

"Kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya baik anggaran maupun lokasi," kata dia.

Terkait adanya persoalan tanah ia menyampaikan sudah ada surat pernyataan dari pemilik tanah.

Pemerintah Kota Padang juga menyiapkan 16 lokasi untuk kegiatan Pekan Nasional Petani Nelayan 2020 yang dipusatkan di Komplek Pusat Pemerintahan Kantor Balai Kota Padang Air Pacah.

"Lokasi tersebut akan digunakan untuk acara pembukaan, gelar teknologi pertanian hingga expo," kata Sekretaris Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani.

Pemerintah Kota Padang juga telah menyiapkan 4.201 rumah warga sebagai lokasi pemondokan bagi peserta Penas Petani Nelayan.

"Diperkirakan jumlah peserta yang hadir mencapai 30 ribu orang, dan sudah disiapkan 4.201 rumah warga yang tersebar di tiga kecamatan," kata dia.

Menurut dia pada awalnya telah diverifikasi 5.516 rumah dengan kapasitas 63.020 orang tersebar di Kecamatan Koto Tangah, Kuranji dan Nanggalo.

Setelah verifikasi ternyata yang memenuhi syarat 4.201 rumah dengan kapasitas 48.315 orang, katanya.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyampaikan lokasi Penas Tani dipindahkan ke Padang Pariaman berdasarkan evaluasi dari Kementerian Pertanian dan Litbang SDM.

Menurut Kementan ada persoalan yang belum diselesaikan di Padang sementara saat ini sudah harus menanamkan demplot tanaman, kata Nasrul.

Ia mengatakan setelah ada evaluasi terkait masalah lahan, tanaman , pemondokan dan air maka dihasilkan rekomendasi lokasi Penas Tani dipindahkan dari Kota Padang.