Fed tahan suku bunga, beri sinyal tidak ada perubahan sampai 2020
12 Desember 2019 05:13 WIB
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengadakan konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal di Washington, AS, 11 Desember 2019. REUTERS/Joshua Roberts
Washington (ANTARA) - Federal Reserve AS pada Rabu (11/12/2019) membiarkan suku bunga acuannya tidak berubah setelah memotong suku bunga di masing-masing tiga pertemuan terakhir, ketika para pejabat menilai dampak dari penurunan suku bunga pada ekonomi Amerika Serikat.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), komite pembuat kebijakan The Fed, memutuskan untuk mempertahankan kisaran target untuk suku bunga dana federal pada 1,5 persen hingga 1,75 persen setelah menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari, sesuai dengan perkiraan pasar.
Baca juga: Sri Mulyani sebut pemangkasan suku bunga The Fed baik untuk ekonomi RI
"Informasi yang diterima sejak Komite Pasar Terbuka Federal bertemu pada Oktober menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat dan bahwa kegiatan ekonomi telah meningkat pada tingkat yang moderat," kata The Fed dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa pengeluaran rumah tangga telah meningkat dengan kecepatan yang kuat sementara bisnis investasi tetap dan ekspor masih lemah.
"Komite akan terus memantau implikasi informasi yang masuk untuk prospek ekonomi, termasuk perkembangan global dan tekanan inflasi yang diredam, sehingga pihaknya menilai jalur kisaran target untuk suku bunga dana federal telah sesuai," kata pernyataan itu.
Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 2,1 persen pada kuartal ketiga tahun ini, sedikit naik dari tingkat pertumbuhan 2,0 persen pada kuartal kedua tetapi melambat tajam dari 3,1 persen pada kuartal pertama, menurut Departemen Perdagangan AS.
The Fed telah menurunkan suku bunga tiga kali sejak Juli, di tengah meningkatnya risiko dan ketidakpastian yang berasal dari ketegangan perdagangan, kelemahan dalam pertumbuhan global dan tekanan inflasi yang diredam.
"Prospek ekonomi kami tetap baik meskipun ada perkembangan global dan risiko yang berkelanjutan," kata Ketua Fed Jerome Powell kepada wartawan pada konferensi pers Rabu sore (11/12/2019).
"Dengan keputusan kami sepanjang tahun lalu, kami percaya bahwa kebijakan moneter diposisikan dengan baik untuk melayani rakyat Amerika," kata Powell, menambahkan sikap kebijakan moneter saat ini "kemungkinan akan tetap sesuai" selama ekonomi AS tetap di jalurnya.
Perkiraan median untuk suku bunga dana federal adalah 1,6 persen pada akhir 2020, menunjukkan tidak ada penurunan suku bunga atau kenaikan pada 2020, menurut perkiraan suku bunga pejabat Fed yang dirilis pada Rabu (11/12/2019).
"The Fed sekarang cukup dovish & kemungkinan memberikan perubahan target inflasi pada 2020, ini menjadi pertanda baik untuk aset-aset berisiko. Powell hanya mencatat bagaimana kebijakan akomodatif," Joseph Brusuelas, kepala ekonom dengan RSM US LLP, sebuah perusahaan audit, pajak dan konsultasi, mencuit Rabu sore (11/12/2019), mencatat The Fed sangat menyiratkan tidak ada kenaikan suku bunga pada 2020.
"Ambang batas untuk kenaikan suku bunga masih jauh lebih tinggi dari ambang batas untuk penurunan suku bunga. Powell menggarisbawahi bahwa dia masih melihat kelonggaran dalam perekonomian," gema Diane Swonk, kepala ekonom di Grant Thornton, sebuah perusahaan akuntansi besar, menambahkan dia masih mengharapkan pada setidaknya satu pemotongan suku bunga tahun depan.
Namun, mayoritas dari 31 ekonom yang baru-baru ini disurvei oleh Bloomberg berharap bahwa pejabat The Fed tidak akan membiarkan pemilihan presiden 2020 untuk mempengaruhi keputusan kebijakan moneter mereka dan akan mempertahankan suku bunga untuk dua tahun ke depan.
Baca juga: Dolar AS melemah di tengah penurunan suku bunga dan pidato Fed
Baca juga: IHSG terkoreksi seiring sentimen penurunan suku bunga The Fed
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), komite pembuat kebijakan The Fed, memutuskan untuk mempertahankan kisaran target untuk suku bunga dana federal pada 1,5 persen hingga 1,75 persen setelah menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari, sesuai dengan perkiraan pasar.
Baca juga: Sri Mulyani sebut pemangkasan suku bunga The Fed baik untuk ekonomi RI
"Informasi yang diterima sejak Komite Pasar Terbuka Federal bertemu pada Oktober menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat dan bahwa kegiatan ekonomi telah meningkat pada tingkat yang moderat," kata The Fed dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa pengeluaran rumah tangga telah meningkat dengan kecepatan yang kuat sementara bisnis investasi tetap dan ekspor masih lemah.
"Komite akan terus memantau implikasi informasi yang masuk untuk prospek ekonomi, termasuk perkembangan global dan tekanan inflasi yang diredam, sehingga pihaknya menilai jalur kisaran target untuk suku bunga dana federal telah sesuai," kata pernyataan itu.
Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 2,1 persen pada kuartal ketiga tahun ini, sedikit naik dari tingkat pertumbuhan 2,0 persen pada kuartal kedua tetapi melambat tajam dari 3,1 persen pada kuartal pertama, menurut Departemen Perdagangan AS.
The Fed telah menurunkan suku bunga tiga kali sejak Juli, di tengah meningkatnya risiko dan ketidakpastian yang berasal dari ketegangan perdagangan, kelemahan dalam pertumbuhan global dan tekanan inflasi yang diredam.
"Prospek ekonomi kami tetap baik meskipun ada perkembangan global dan risiko yang berkelanjutan," kata Ketua Fed Jerome Powell kepada wartawan pada konferensi pers Rabu sore (11/12/2019).
"Dengan keputusan kami sepanjang tahun lalu, kami percaya bahwa kebijakan moneter diposisikan dengan baik untuk melayani rakyat Amerika," kata Powell, menambahkan sikap kebijakan moneter saat ini "kemungkinan akan tetap sesuai" selama ekonomi AS tetap di jalurnya.
Perkiraan median untuk suku bunga dana federal adalah 1,6 persen pada akhir 2020, menunjukkan tidak ada penurunan suku bunga atau kenaikan pada 2020, menurut perkiraan suku bunga pejabat Fed yang dirilis pada Rabu (11/12/2019).
"The Fed sekarang cukup dovish & kemungkinan memberikan perubahan target inflasi pada 2020, ini menjadi pertanda baik untuk aset-aset berisiko. Powell hanya mencatat bagaimana kebijakan akomodatif," Joseph Brusuelas, kepala ekonom dengan RSM US LLP, sebuah perusahaan audit, pajak dan konsultasi, mencuit Rabu sore (11/12/2019), mencatat The Fed sangat menyiratkan tidak ada kenaikan suku bunga pada 2020.
"Ambang batas untuk kenaikan suku bunga masih jauh lebih tinggi dari ambang batas untuk penurunan suku bunga. Powell menggarisbawahi bahwa dia masih melihat kelonggaran dalam perekonomian," gema Diane Swonk, kepala ekonom di Grant Thornton, sebuah perusahaan akuntansi besar, menambahkan dia masih mengharapkan pada setidaknya satu pemotongan suku bunga tahun depan.
Namun, mayoritas dari 31 ekonom yang baru-baru ini disurvei oleh Bloomberg berharap bahwa pejabat The Fed tidak akan membiarkan pemilihan presiden 2020 untuk mempengaruhi keputusan kebijakan moneter mereka dan akan mempertahankan suku bunga untuk dua tahun ke depan.
Baca juga: Dolar AS melemah di tengah penurunan suku bunga dan pidato Fed
Baca juga: IHSG terkoreksi seiring sentimen penurunan suku bunga The Fed
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: