Malaysia ekspor minyak sawit untuk pembangkit listrik di Jepang
11 Desember 2019 21:13 WIB
CEO Afjets Properti Sdn Bhd, Amrul Nizar Anuar (tengah) melakukan penandatangan kerjasama dengan Presiden Hyosung, Toshiyuki Hasegawa (tengah) dan CEO Tocoo Corporation, Kazuya Nakamura (kanan) di Hotel Istana Kuala Lumpur, Selasa. Foto ANTARA/Agus Setiawan (1)
Kuala Lumpur (ANTARA) - Perusahaan Malaysia Afjets Properti Sdn Bhd bakal mengekspor bahan bakar untuk pembangkit listrik dari minyak sawit ke Jepang, Korea Selatan, dan Italia, sebanyak 100.000 ton hingga tiga juta ton pada 2020.
CEO Afjets Properti Sdn Bhd, Amrul Nizar Anuar mengemukakan hal itu usai menandatangani kerja sama dengan Presiden Hyosung, Toshiyuki Hasegawa, dan CEO Tocoo Corporation Kazuya Nakamura di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa.
"Penandatanganan MoU untuk langkah permulaan selanjutnya akan menandatangani kontrak untuk pembangkit listrik di Jepang, Korea Selatan, dan Italia," katanya.
Amrul berharap melalui kerja sama tersebut bisa memajukan perusahaan sawit, meningkatkan kesejahteraan lingkungan, dan bisa melangkah untuk dunia yang lebih baik.
"Pengiriman bahan bakar minyak sawit ini baru pertama kali dilakukan, karena untuk mengenalkan minyak sawit dalam bidang energi listrik bukan perkara yang mudah. Untuk sawit yang baik bagi lingkungan di Jepang diperlukan 100 persen liquid biomass," katanya.
Amrul mengatakan penggunaan bahan bakar sawit di Jepang masih tahap uji coba. "Baru percobaan, tahun depan akan lebih aktif dan komersial," katanya.
Ia mengatakan kontrak transaksi untuk 20 tahun pertama senilai 2 miliar dolar AS, sedangkan untuk semua pembangkit listrik sebanyak 20 miliar dolar AS.
"Bahan mentah diambil dari perusahaan-perusahaan sawit Malaysia. Juga akan mengambil dari negara tetangga seperti Indonesia dan Thailand," katanya.
Tentang rencana pengambilan minyak sawit dari Indonesia, ia mengatakan telah berbicara dengan perusahaan-perusahaan sawit kecil di Kalimantan.
"Kami mengumumkan kalau ada perusahaan sawit besar Indonesia yang ingin bekerja sama dengan perusahaan kami," katanya.
Baca juga: Negara produsen sawit bertemu di Kuala Lumpur, jalin sinergi
CEO Afjets Properti Sdn Bhd, Amrul Nizar Anuar mengemukakan hal itu usai menandatangani kerja sama dengan Presiden Hyosung, Toshiyuki Hasegawa, dan CEO Tocoo Corporation Kazuya Nakamura di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa.
"Penandatanganan MoU untuk langkah permulaan selanjutnya akan menandatangani kontrak untuk pembangkit listrik di Jepang, Korea Selatan, dan Italia," katanya.
Amrul berharap melalui kerja sama tersebut bisa memajukan perusahaan sawit, meningkatkan kesejahteraan lingkungan, dan bisa melangkah untuk dunia yang lebih baik.
"Pengiriman bahan bakar minyak sawit ini baru pertama kali dilakukan, karena untuk mengenalkan minyak sawit dalam bidang energi listrik bukan perkara yang mudah. Untuk sawit yang baik bagi lingkungan di Jepang diperlukan 100 persen liquid biomass," katanya.
Amrul mengatakan penggunaan bahan bakar sawit di Jepang masih tahap uji coba. "Baru percobaan, tahun depan akan lebih aktif dan komersial," katanya.
Ia mengatakan kontrak transaksi untuk 20 tahun pertama senilai 2 miliar dolar AS, sedangkan untuk semua pembangkit listrik sebanyak 20 miliar dolar AS.
"Bahan mentah diambil dari perusahaan-perusahaan sawit Malaysia. Juga akan mengambil dari negara tetangga seperti Indonesia dan Thailand," katanya.
Tentang rencana pengambilan minyak sawit dari Indonesia, ia mengatakan telah berbicara dengan perusahaan-perusahaan sawit kecil di Kalimantan.
"Kami mengumumkan kalau ada perusahaan sawit besar Indonesia yang ingin bekerja sama dengan perusahaan kami," katanya.
Baca juga: Negara produsen sawit bertemu di Kuala Lumpur, jalin sinergi
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: