New York (ANTARA) - Majalah Time menetapkan pegiat iklim muda asal Swedia Greta Thunberg, yang dikenal dengan desakan untuk langkah cepat dalam menghadapi krisis iklim global, sebagai tokoh tahunan atau 'Person of the Year' 2019.

Majalah Time memuji perempuan berusia 16 tahun itu atas aksi kampanye lingkungan yang dia mulai pada Agustus 2018 dan kini telah menjadi pergerakan global.

Baca juga: Thunberg kecam 'komunikasi kreatif' dalam perangi perubahan iklim

Dia memulai kampanye tersebut dengan bolos sekolah dan berkemah di depan gedung parlemen Swedia guna meminta pemerintah setempat mengambil langkah terkait perubahan iklim.

"Dalam 16 bulan sejak kampanye awal itu, dia telah berbicara di hadapan pimpinan-pimpinan pemerintahan di PBB, bertemu dengan Paus, berdebat dengan Presiden Amerika Serikat, dan menginspirasi empat juta orang untuk ikut bergabung dalam aksi jeda untuk iklim (global climate strike) pada 20 September lalu, dalam demonstrasi iklim terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia," kata majalah tersebut.

Baca juga: Terinspirasi Thunberg, pemuda Amerika Latin tukar gagasan soal iklim

"Margaret Atwood membandingkan dia dengan Joan of Arc. Setelah menyadari bahwa kata-kata 'climate strike' telah dipakai ratusan kali, para ahli kamus dari Collins Dictionary menyebut ide inovatif Thunberg itu sebagai word of the year."

Thunberg, yang akan berulang tahun ke-17 pada Januari nanti, terus menggencarkan kampanyenya. Pekan lalu di Madrid, ia mengatakan bahwa suara-suara pendemo iklim telah didengar namun para politikus masih belum mengambil langkah.

Sumber: Reuters