Bulu tangkis
Anthony Ginting kesulitan menjaga ritme permainan
11 Desember 2019 17:36 WIB
Dokumentasi: Pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengembalikan kok ke pebulu tangkis Mauritius Georges Julien Paul pada pertandingan babak pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Senin (19/8/2019). Anthony Ginting melaju ke babak selanjutnya setelah menang dengan skor 21-15, 21-15. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/pras.
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengatakan faktor kekalahannya dari Chou Tien Chen asal Taiwan pada babak penyisihan pertama Grup B tunggal putra BWF World Tour Finals 2019 Guangzhou akibat kesulitan menjaga ritme permainan.
Setelah bertarung selama tiga gim dalam durasi 76 menit, Anthony pada akhirnya mesti mengakui keunggulan Chen dan menelan kekalahan 21-11, 15-21, 23-25.
"Kendala yang dirasakan saya dan lawan mungkin hampir sama, masalah angin. Tapi di pertandingan kali ini lebih di cara mainnya saja. Karena cara main dan cara pikir saya di gim kedua tidak sama seperti di gim pertama. Di gim pertama saya bebas mainnya, karena kalah angin dan lawan juga banyak mati sendiri, dia banyak melakukan kesalahan. Di gim kedua giliran saya yang banyak error karena belum siap dengan kondisi menang angin," tutur Anthony melalui keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Anthony Ginting kalah di penyisihan grup BWF World Tour Finals
Berhasil lebih dulu mengamankan kemenangan di gim pertama dengan selisih poin yang jauh, penampilan Anthony pada gim kedua justru cenderung menurun. Akhirnya ia pun harus kehilangan keunggulan dan membuat pertarungan harus dilanjutkan hingga gim ketiga.
Memasuki gim penentu, pebulu tangkis asal Cimahi, Jawa Barat ini masih belum bisa menjaga ritme permainannya. Saat kondisi tertinggal 17-19, tunggal putra binaan PB SGS PLN Bandung ini mampu menyamakan kedudukan menjadi 19-19. Setelah itu, adu poin pun tak terhindarkan. Anthony dan Chen saling bergantian mengumpulkan poin demi poin.
"Di gim ketiga saya coba ambil inisiatif untuk lebih menyerang dan menjaga permainan depannya," katanya.
Baca juga: Hendra/Ahsan petik poin pertama usai tundukkan ganda Malaysia
Sayangnya, saat kedudukan imbang 23-23, Anthony tidak berhasil membendung permainan Chou hingga akhirnya kalah 23-25.
"Di gim terakhir itu saya coba untuk cepat mengubah pola pikir. Di awal gim ketiga saya masih berpikir untuk mencari cara main dan strategi apa yang harus diterapkan. Begitu sudah dapat cari pikir dan pola main yang tepat, sayanya belum bisa menjaga ritme itu. Jadi kadang dapat, kadang hilang. Sayang sekali jadi tidak maksimal," katanya.
Kalah di laga perdana, Anthony masih punya kesempatan untuk lolos ke semi final jika mampu mencuri kemenangan dari wakil tuan rumah Chen Long dan Viktor Axelsen (Denmark).
"Untuk pertandingan berikutnya, saya harus bisa main lebih tenang lagi. Semoga bisa lebih baik lagi," tutur Anthony.
Baca juga: Tujuh wakil Indonesia hari ini unjuk gigi pada BWF World Tour
Setelah bertarung selama tiga gim dalam durasi 76 menit, Anthony pada akhirnya mesti mengakui keunggulan Chen dan menelan kekalahan 21-11, 15-21, 23-25.
"Kendala yang dirasakan saya dan lawan mungkin hampir sama, masalah angin. Tapi di pertandingan kali ini lebih di cara mainnya saja. Karena cara main dan cara pikir saya di gim kedua tidak sama seperti di gim pertama. Di gim pertama saya bebas mainnya, karena kalah angin dan lawan juga banyak mati sendiri, dia banyak melakukan kesalahan. Di gim kedua giliran saya yang banyak error karena belum siap dengan kondisi menang angin," tutur Anthony melalui keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Anthony Ginting kalah di penyisihan grup BWF World Tour Finals
Berhasil lebih dulu mengamankan kemenangan di gim pertama dengan selisih poin yang jauh, penampilan Anthony pada gim kedua justru cenderung menurun. Akhirnya ia pun harus kehilangan keunggulan dan membuat pertarungan harus dilanjutkan hingga gim ketiga.
Memasuki gim penentu, pebulu tangkis asal Cimahi, Jawa Barat ini masih belum bisa menjaga ritme permainannya. Saat kondisi tertinggal 17-19, tunggal putra binaan PB SGS PLN Bandung ini mampu menyamakan kedudukan menjadi 19-19. Setelah itu, adu poin pun tak terhindarkan. Anthony dan Chen saling bergantian mengumpulkan poin demi poin.
"Di gim ketiga saya coba ambil inisiatif untuk lebih menyerang dan menjaga permainan depannya," katanya.
Baca juga: Hendra/Ahsan petik poin pertama usai tundukkan ganda Malaysia
Sayangnya, saat kedudukan imbang 23-23, Anthony tidak berhasil membendung permainan Chou hingga akhirnya kalah 23-25.
"Di gim terakhir itu saya coba untuk cepat mengubah pola pikir. Di awal gim ketiga saya masih berpikir untuk mencari cara main dan strategi apa yang harus diterapkan. Begitu sudah dapat cari pikir dan pola main yang tepat, sayanya belum bisa menjaga ritme itu. Jadi kadang dapat, kadang hilang. Sayang sekali jadi tidak maksimal," katanya.
Kalah di laga perdana, Anthony masih punya kesempatan untuk lolos ke semi final jika mampu mencuri kemenangan dari wakil tuan rumah Chen Long dan Viktor Axelsen (Denmark).
"Untuk pertandingan berikutnya, saya harus bisa main lebih tenang lagi. Semoga bisa lebih baik lagi," tutur Anthony.
Baca juga: Tujuh wakil Indonesia hari ini unjuk gigi pada BWF World Tour
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: