Pintu air PLTA Koto Panjang Riau diperlebar, BPBD antisipasi banjir
11 Desember 2019 17:28 WIB
Foto arsip. Sejumlah warga berusaha menembus jalan masuk ke Desa Buluhcina yang terendam banjir akibat luapan sungai Kampar di Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (14/12/2018). Desa Buluhcina dilanda banjir sejak hari Selasa (12/12/2018) dengan ketinggian hingga 150 cm. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/aww.
Pekanbaru (ANTARA) - PT PLN (Persero) mengatakan terpaksa menambah pembukaan pintu pelimpah air di waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu, karena peningkatan debit air di daerah hulu Sungai Kampar.
"Kalau di hulu sudah banjir yang terpaksa kita harus buka pintu waduk," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Bambang Iswanto di Pekanbaru, Rabu.
PLN terpaksa membuka pintu waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar akibat bertambahnya debit air di daerah hulu Sungai Kampar yang ada wilayah Provinsi Sumatera Barat karena banjir setelah terjadinya peningkatan intensitas hujan.
Pelaksana Tugas Manajer Unit PT PLN Unit Layanan PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Munawar mengatakan penambahan tinggi bukaan lima pintu pelimpah air dari 80 sentimeter (cm) menjadi 100 cm dilaksanakan sejak Selasa (10/12). Pintu air tersebut akan mengalirkan kelebihan air di waduk pembangkit listrik ke Sungai Kampar, sehingga akan menaikkan permukaan air di sungai.
"Perkiraan kenaikan permukaan air sungai berkisar 30 sampai dengan 50 sentimeter dari kondisi terakhir," ujarnya.
Baca juga: Mengarungi Sungai Sebayang untuk logistik pemilu
Antisipasi banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyatakan bersiap menghadapi bencana banjir kiriman dari Provinsi Sumatera Barat, akibat luapan di hulu Sungai Kampar.
"Belum lagi lurus pinggang ini dari atasi kebakaran hutan dan lahan, sekarang sudah datang banjir lagi. Daerah Sumatera Barat sudah banjir, dan banjir kirimannya akan sampai ke Riau," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau Edwar Sanger.
Riau baru saja mengakhiri masa Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan pada 31 Oktober lalu. Pada bulan November ini, Riau mulai banjir diawali dengan Kabupaten Rokan Hulu akibat luapan air sungai dan tingginya intensitas hujan.
Dalam waktu dekat, lanjutnya, Kabupaten Kampar akan mengalami banjir kiriman dari Sumatera Barat karena hulu Sungai Kampar di tanah Minangkabau juga sudah meluap. Hal ini ditandai dengan dibukanya pintu air di waduk PLTA Koto Panjang dalam dua hari terakhir.
"Kalau pintu air waduk sudah dibuka, daerah Bangkinang Kampar pasti banjir, terus mengalir ke Buluh Cina sampai ke Palalawan di daerah Langgam dan terakhir ke Kabupaten Kuantan Singingi," ujarnya.
Baca juga: Ikan patin hasil budidaya UMKM Kampar rambah pasar China
Baca juga: Pesona Dermaga Tepian Mahligai di Kampar bak "Romansa Bali"
"Kalau di hulu sudah banjir yang terpaksa kita harus buka pintu waduk," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Bambang Iswanto di Pekanbaru, Rabu.
PLN terpaksa membuka pintu waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar akibat bertambahnya debit air di daerah hulu Sungai Kampar yang ada wilayah Provinsi Sumatera Barat karena banjir setelah terjadinya peningkatan intensitas hujan.
Pelaksana Tugas Manajer Unit PT PLN Unit Layanan PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Munawar mengatakan penambahan tinggi bukaan lima pintu pelimpah air dari 80 sentimeter (cm) menjadi 100 cm dilaksanakan sejak Selasa (10/12). Pintu air tersebut akan mengalirkan kelebihan air di waduk pembangkit listrik ke Sungai Kampar, sehingga akan menaikkan permukaan air di sungai.
"Perkiraan kenaikan permukaan air sungai berkisar 30 sampai dengan 50 sentimeter dari kondisi terakhir," ujarnya.
Baca juga: Mengarungi Sungai Sebayang untuk logistik pemilu
Antisipasi banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyatakan bersiap menghadapi bencana banjir kiriman dari Provinsi Sumatera Barat, akibat luapan di hulu Sungai Kampar.
"Belum lagi lurus pinggang ini dari atasi kebakaran hutan dan lahan, sekarang sudah datang banjir lagi. Daerah Sumatera Barat sudah banjir, dan banjir kirimannya akan sampai ke Riau," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau Edwar Sanger.
Riau baru saja mengakhiri masa Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan pada 31 Oktober lalu. Pada bulan November ini, Riau mulai banjir diawali dengan Kabupaten Rokan Hulu akibat luapan air sungai dan tingginya intensitas hujan.
Dalam waktu dekat, lanjutnya, Kabupaten Kampar akan mengalami banjir kiriman dari Sumatera Barat karena hulu Sungai Kampar di tanah Minangkabau juga sudah meluap. Hal ini ditandai dengan dibukanya pintu air di waduk PLTA Koto Panjang dalam dua hari terakhir.
"Kalau pintu air waduk sudah dibuka, daerah Bangkinang Kampar pasti banjir, terus mengalir ke Buluh Cina sampai ke Palalawan di daerah Langgam dan terakhir ke Kabupaten Kuantan Singingi," ujarnya.
Baca juga: Ikan patin hasil budidaya UMKM Kampar rambah pasar China
Baca juga: Pesona Dermaga Tepian Mahligai di Kampar bak "Romansa Bali"
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019
Tags: