Implementasi B30, Aprobi sebut peningkatan serapan biodiesel 50 persen
11 Desember 2019 14:47 WIB
Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan, Senin (25/11/2019). ANTARA/Mentari Dwi Gayati/aa.
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mencatat serapan biodiesel dalam negeri akan meningkat sebesar 50 persen menjadi 9,6 juta kilo liter (KL) seiring dengan implementasi B30 pada 2020.
"Tentunya permintaan biodiesel dalam negeri meningkat sekitar 50 persen untuk B30 pada 2020 mendatang," kata Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Paulus merinci bahwa kebutuhan biodiesel sebagai bahan bakar kendaraan dalam implementasi B20 sebesar 6,4 juta KL pada 2019, dan akan meningkat menjadi sebesar 9,6 juta KL pada implementasi B30 mendatang.
Baca juga: Industri asuransi jiwa berpeluang investasi B30
Implementasi B30, kata Paulus, menjadi program pemerintah Indonesia dalam pemanfaatan kelapa sawit sebagai bahan bakar ramah lingkungan.
Ada pun pemanfaatan biodiesel B20 terbukti telah impor solar sebanyak 3,5 juta kilo liter (KL) dan menghemat devisa senilai 3,5 miliar dolar AS atau setara Rp51,75 triliun.
Kementerian ESDM bersama sejumlah pemangku kepentingan, seperti produsen biofuel, asosiasi kendaraan bermotor, telah melakukan road test sepanjang 50.000 km di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan menggunakan B30 sejak Mei 2019 hingga November 2019.
Baca juga: Luhut: jika tidak replanting, kita berhenti di B50
Kendaraan diesel yang dipakai berbobot di atas 3,5 ton dan di bawah 3,5 ton. Dari hasil road test tersebut, Andriah mengungkapkan biodiesel meningkatkan daya kerja mesin untuk kendaraan berkapasitas 3,5 ton.
Sementara itu, tingkat konsumsi bahan bakarnya sedikit meningkat, tetapi emisinya cenderung turun antara 0,01 hingga 0,08 gram.
Baca juga: ESDM: penerapan B20 turunkan emisi setara 20.000 bus
Uji coba B30 berikutnya akan diterapkan untuk bahan bakar kereta api, kapal laut, pembangkit listrik, serta kendaraan angkut pertambangan.
Kementerian ESDM pada tahun 2020 ini sudah menetapkan alokasi B30 untuk didistribusikan oleh Pertamina di 25 titik serah di Jakarta, Medan, Balikpapan, Plaju, Rewelu dan Boyolali. Total alokasi pada tahap uji coba sebesar 209.238 kiloliter (KL) dari total 9,5 juta KL.
Baca juga: Minat ekspor tinggi, produsen biodiesel tingkatkan kapasitas 2020
Baca juga: Ketua Aprobi sebut bea masuk biodiesel oleh Eropa terlalu berat
"Tentunya permintaan biodiesel dalam negeri meningkat sekitar 50 persen untuk B30 pada 2020 mendatang," kata Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Paulus merinci bahwa kebutuhan biodiesel sebagai bahan bakar kendaraan dalam implementasi B20 sebesar 6,4 juta KL pada 2019, dan akan meningkat menjadi sebesar 9,6 juta KL pada implementasi B30 mendatang.
Baca juga: Industri asuransi jiwa berpeluang investasi B30
Implementasi B30, kata Paulus, menjadi program pemerintah Indonesia dalam pemanfaatan kelapa sawit sebagai bahan bakar ramah lingkungan.
Ada pun pemanfaatan biodiesel B20 terbukti telah impor solar sebanyak 3,5 juta kilo liter (KL) dan menghemat devisa senilai 3,5 miliar dolar AS atau setara Rp51,75 triliun.
Kementerian ESDM bersama sejumlah pemangku kepentingan, seperti produsen biofuel, asosiasi kendaraan bermotor, telah melakukan road test sepanjang 50.000 km di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan menggunakan B30 sejak Mei 2019 hingga November 2019.
Baca juga: Luhut: jika tidak replanting, kita berhenti di B50
Kendaraan diesel yang dipakai berbobot di atas 3,5 ton dan di bawah 3,5 ton. Dari hasil road test tersebut, Andriah mengungkapkan biodiesel meningkatkan daya kerja mesin untuk kendaraan berkapasitas 3,5 ton.
Sementara itu, tingkat konsumsi bahan bakarnya sedikit meningkat, tetapi emisinya cenderung turun antara 0,01 hingga 0,08 gram.
Baca juga: ESDM: penerapan B20 turunkan emisi setara 20.000 bus
Uji coba B30 berikutnya akan diterapkan untuk bahan bakar kereta api, kapal laut, pembangkit listrik, serta kendaraan angkut pertambangan.
Kementerian ESDM pada tahun 2020 ini sudah menetapkan alokasi B30 untuk didistribusikan oleh Pertamina di 25 titik serah di Jakarta, Medan, Balikpapan, Plaju, Rewelu dan Boyolali. Total alokasi pada tahap uji coba sebesar 209.238 kiloliter (KL) dari total 9,5 juta KL.
Baca juga: Minat ekspor tinggi, produsen biodiesel tingkatkan kapasitas 2020
Baca juga: Ketua Aprobi sebut bea masuk biodiesel oleh Eropa terlalu berat
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: