Rumah warga di Sleman dilempar bom molotov
11 Desember 2019 12:48 WIB
Pecahan botol yang diduga bekas lemparan bom molotov di rumah seorang warga di Pasekan Kidul RT 1, RW 1 Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman, Rabu. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)
Sleman (ANTARA) - Teras rumah warga di Pasekan Kidul RT 1, RW 1 Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal pada Rabu (11/12) pagi.
Pemilik rumah, Ngadilah (52) mengatakan aksi pelemparan bom molotov itu diperkirakan terjadi pukul 02.45 WIB. Sesudah ia menyelesaikan shalat malam, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya.
Baca juga: Aksi bom molotov tindakan premanisme
Baca juga: Pelemparan bom molotov itu perilaku teror
Baca juga: Singkawang tetap aman pasca pelemparan bom molotov
"Saya bilang, 'siapa ya'. Nggak jawab, kacanya dipecah langsung apinya menjulat-julat," kata dia.
Tampak bekas terbakar pada teras rumah Ngadilah. Salah satu kaca muka rumah itu juga pecah, sementara bau bensin juga tercium dari tempat tersebut.
Dia menduga kaca teras rumahnya pecah akibat terkena pecahan bom molotov. Sedangkan apinya, sempat membakar gorden dan kursi kepunyaannya.
"(Yang rusak) cuma kaca sama kursi," tambahnya.
Perkiraannya, kala itu pelaku berjumlah 2 orang. Dugaannya, dari suara mesin kendaraannya, mereka menaiki sebuah motor berjenis matic.
"Saya keluar lewat pintu belakang, (pelaku) sudah pergi dan nggak sempat melihat pelakunya," kata dia.
Pemilik rumah, Ngadilah (52) mengatakan aksi pelemparan bom molotov itu diperkirakan terjadi pukul 02.45 WIB. Sesudah ia menyelesaikan shalat malam, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya.
Baca juga: Aksi bom molotov tindakan premanisme
Baca juga: Pelemparan bom molotov itu perilaku teror
Baca juga: Singkawang tetap aman pasca pelemparan bom molotov
"Saya bilang, 'siapa ya'. Nggak jawab, kacanya dipecah langsung apinya menjulat-julat," kata dia.
Tampak bekas terbakar pada teras rumah Ngadilah. Salah satu kaca muka rumah itu juga pecah, sementara bau bensin juga tercium dari tempat tersebut.
Dia menduga kaca teras rumahnya pecah akibat terkena pecahan bom molotov. Sedangkan apinya, sempat membakar gorden dan kursi kepunyaannya.
"(Yang rusak) cuma kaca sama kursi," tambahnya.
Perkiraannya, kala itu pelaku berjumlah 2 orang. Dugaannya, dari suara mesin kendaraannya, mereka menaiki sebuah motor berjenis matic.
"Saya keluar lewat pintu belakang, (pelaku) sudah pergi dan nggak sempat melihat pelakunya," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: