Kemendag-Bukalapak fasilitasi UMKM ekspor produknya ke lima negara
10 Desember 2019 19:33 WIB
Penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Doddy Edward (tengah) dengan Presiden dan Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid (kanan), yang disaksikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kir) di Kementerian Perdagangan Jakarta, Selasa (10/12/2019). ANTARA/Mentari Dwi Gayati/am.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan platform niaga elektronik (e-commerce) Bukalapak untuk memfasilitasi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam mengekspor produknya ke lima negara.
Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Doddy Edward dengan Presiden dan Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid, yang disaksikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Kementerian Perdagangan Jakarta, Selasa.
"Melalui Bukalapak dengan fitur Bukaglobal di dalamnya, ekspor dapat dilakukan melalui platform online dan diharapkan dapat membantu ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Mendag menjelaskan melalui kerja sama dengan Bukalapak, pemerintah berupaya meningkatkan ekspor produk dalam negeri bagi 1.000 pelaku UMKM ke lima negara.
Ada pun pelaku UMKM yang terpilih umumnya menjual makanan minuman, kerajinan, perhiasan, kosmetik, pakaian seperti batik dan apparel, hingga produk-produk berbahan dasar herbal.
Lewat BukaGlobal, fitur baru yang diluncurkan sejak Mei 2019 ini, ekspor dapat dilakukan kelima negara, yaitu Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Taiwan dan Hongkong.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Doddy Edward menjelaskan kerja sama ini merupakan komitmen pemerintah dan Bukalapak dalam mendukung 1.000 pelaku UKM meningkatkan skala usaha dan produk, serta memanfaatkan e-commerce (niaga-el) untuk memasarkan secara efisien.
"Dilihat dari sisi pemasaran, platform niaga-el jauh lebih menguntungkan karena sistem penjualan yang menggunakan internet sehingga tidak mengeluarkan biaya tinggi," kata Doddy.
Sementara itu, Presiden dan Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan fitur BukaGlobal ditujukan menjawab tantangan pelaku UMKM saat ini, yaitu mendapatkan akses pasar dan inrastruktur yang dapat diandalkan.
"Kerja sama kami dengan pemerintah, terkait pelatihan kepada pelaku usaha, seperti tips dan trik untuk bisa berjualan di 'online', karena mungkin teman-teman UKM sudah ada yang punya produk bagus, tapi tidak tahu bagaimana cara memasarkan secara digital," kata Fadjrin.
Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Doddy Edward dengan Presiden dan Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid, yang disaksikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Kementerian Perdagangan Jakarta, Selasa.
"Melalui Bukalapak dengan fitur Bukaglobal di dalamnya, ekspor dapat dilakukan melalui platform online dan diharapkan dapat membantu ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Mendag menjelaskan melalui kerja sama dengan Bukalapak, pemerintah berupaya meningkatkan ekspor produk dalam negeri bagi 1.000 pelaku UMKM ke lima negara.
Ada pun pelaku UMKM yang terpilih umumnya menjual makanan minuman, kerajinan, perhiasan, kosmetik, pakaian seperti batik dan apparel, hingga produk-produk berbahan dasar herbal.
Lewat BukaGlobal, fitur baru yang diluncurkan sejak Mei 2019 ini, ekspor dapat dilakukan kelima negara, yaitu Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Taiwan dan Hongkong.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Doddy Edward menjelaskan kerja sama ini merupakan komitmen pemerintah dan Bukalapak dalam mendukung 1.000 pelaku UKM meningkatkan skala usaha dan produk, serta memanfaatkan e-commerce (niaga-el) untuk memasarkan secara efisien.
"Dilihat dari sisi pemasaran, platform niaga-el jauh lebih menguntungkan karena sistem penjualan yang menggunakan internet sehingga tidak mengeluarkan biaya tinggi," kata Doddy.
Sementara itu, Presiden dan Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan fitur BukaGlobal ditujukan menjawab tantangan pelaku UMKM saat ini, yaitu mendapatkan akses pasar dan inrastruktur yang dapat diandalkan.
"Kerja sama kami dengan pemerintah, terkait pelatihan kepada pelaku usaha, seperti tips dan trik untuk bisa berjualan di 'online', karena mungkin teman-teman UKM sudah ada yang punya produk bagus, tapi tidak tahu bagaimana cara memasarkan secara digital," kata Fadjrin.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: