BPIP tumbuhkan kesadaran nilai Pancasila melalui permainan tradisional
10 Desember 2019 16:31 WIB
Plt. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Hariyono, memberikan arahan pada kegiatan Musyawarah Nasional "Pemantapan Pembinaan Ideologi Pancasila melalui Giat Permainan Tradisional", di Tamansari, Bogor, Selasa (10/12/2019). (Antaranews/Riza Harahap)
Bogor (ANTARA) - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berupaya menumbuhkan kembali kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda melalui penyelenggarakan kegiatan aneka ragam permainan tradisional nusantara dan musyawarah nasional.
Kegiatan tersebut diselenggarakan BPIP di Tamansari, Kabupaten Bogor, Selasa, yang dibuka oleh Pelaksana tugas (Plt.) Kepala BPIP Prof Hariyono.
Hadir pada kegiatan tersebut, Deputi di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Persatuan Alumni Paskibraka, Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI), serta perajin permainan tradisional.
Baca juga: Pahami Pancasila, BPIP: Jangan berhenti pada Pembukaan UUD 1945
Hadir juga para peserta sekitar 300 orang dari 28 komunitas permainan tradisional dari seluruh Indonesia. Para peserta melakukan aneka permainan tradsional, di Lapangan Apache, di sebuah resor di Tamansari, Bogor.
Permainan tradisional itu antara lain, lompat tali, egrang, gasing, membuat hiasan janur, main panah-panahan, main taplak, dan sebagainya.
Koordinator Komunitas KPOTI, Zaini Ali, mengatakan, ada sekitar 2.600 permainan tradisional dari seluruh daerah di Indonesia yang sudah terdata dan diinventarisir. "Beberapa di antaranya yang dimainkan di Bogor hari ini."
Menurut Zaini, permainan tradisional ini, disadari atau tidak dapat menumbuhkan nilai-nilai Pancasila, misalnya sikap gotong-royong, kerja sama, jujur, dan sportif.
Baca juga: Presiden Jokowi: Narasi besar Pancasila harus banjiri medsos
Bersamaan dengan kegiatan tersebut, BPIP bersama pihak-pihak terkait juga menyelenggarakan Musyawarah Nasional Komunitas dengan tema "Pemantapan Pembinaan Ideologi Pancasila melalui Giat Permainan Tradisional".
Menurut Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Rima Agristina, semua pihak agar dapat bergotong royong mempopulerkan permainan rakyat dan olahraga tradisional. "Marilah kita mengembangkan permainan rakyat dan olahraga tradisional ini secara menyeluruh, lengkap dan terpadu."
Rima juga menjelaskan, melalui permainan tradisional ini dapat menciptakan sistem sehingga permainan rakyat dan olahraga tradisonal ini menjadi wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila, sekaligus menghilangkan sekat-sekat yang ada di masyarakat.
Baca juga: Kembalikan Pendidikan Pancasila, BPIP ajak ketemu Kemendikbud-Kemenag
Melalui permainantradisional ini, kata dia, juga menjadi sarana belajar ke-Indonesia-an, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah produk UKM prajin alat permainan rakyat dan olahraga tradisional, serta berdampak peningkatan ekonomi pada masyarakat.
Menurut Rima, olahraga tradisional Indonesia merupakan salah satu kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai Pancasila, sehingga perlu terus dipelihara serta ditumbuhkankembali kepada generasi muda saat ini.
Kegiatan tersebut diselenggarakan BPIP di Tamansari, Kabupaten Bogor, Selasa, yang dibuka oleh Pelaksana tugas (Plt.) Kepala BPIP Prof Hariyono.
Hadir pada kegiatan tersebut, Deputi di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Persatuan Alumni Paskibraka, Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI), serta perajin permainan tradisional.
Baca juga: Pahami Pancasila, BPIP: Jangan berhenti pada Pembukaan UUD 1945
Hadir juga para peserta sekitar 300 orang dari 28 komunitas permainan tradisional dari seluruh Indonesia. Para peserta melakukan aneka permainan tradsional, di Lapangan Apache, di sebuah resor di Tamansari, Bogor.
Permainan tradisional itu antara lain, lompat tali, egrang, gasing, membuat hiasan janur, main panah-panahan, main taplak, dan sebagainya.
Koordinator Komunitas KPOTI, Zaini Ali, mengatakan, ada sekitar 2.600 permainan tradisional dari seluruh daerah di Indonesia yang sudah terdata dan diinventarisir. "Beberapa di antaranya yang dimainkan di Bogor hari ini."
Menurut Zaini, permainan tradisional ini, disadari atau tidak dapat menumbuhkan nilai-nilai Pancasila, misalnya sikap gotong-royong, kerja sama, jujur, dan sportif.
Baca juga: Presiden Jokowi: Narasi besar Pancasila harus banjiri medsos
Bersamaan dengan kegiatan tersebut, BPIP bersama pihak-pihak terkait juga menyelenggarakan Musyawarah Nasional Komunitas dengan tema "Pemantapan Pembinaan Ideologi Pancasila melalui Giat Permainan Tradisional".
Menurut Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Rima Agristina, semua pihak agar dapat bergotong royong mempopulerkan permainan rakyat dan olahraga tradisional. "Marilah kita mengembangkan permainan rakyat dan olahraga tradisional ini secara menyeluruh, lengkap dan terpadu."
Rima juga menjelaskan, melalui permainan tradisional ini dapat menciptakan sistem sehingga permainan rakyat dan olahraga tradisonal ini menjadi wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila, sekaligus menghilangkan sekat-sekat yang ada di masyarakat.
Baca juga: Kembalikan Pendidikan Pancasila, BPIP ajak ketemu Kemendikbud-Kemenag
Melalui permainantradisional ini, kata dia, juga menjadi sarana belajar ke-Indonesia-an, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah produk UKM prajin alat permainan rakyat dan olahraga tradisional, serta berdampak peningkatan ekonomi pada masyarakat.
Menurut Rima, olahraga tradisional Indonesia merupakan salah satu kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai Pancasila, sehingga perlu terus dipelihara serta ditumbuhkankembali kepada generasi muda saat ini.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: