Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN akan serius memberdayakan dan memperkuat peran komisaris dalam mengawasi masing-masing kinerja serta operasional perusahaan BUMN.

"Sekarang peran dan fungsi komisaris betul-betul diberdayakan," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa.

Arya juga menambahkan bahwa komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris di masing-masing BUMN betul-betul akan dimanfaatkan oleh Kementerian BUMN. Dengan demikian tidak perlu memanggil auditor internal, auditor independen dan sebagainya

"Kita punya komite audit, dewan komisaris yang membentuk komite audit, manfaatkan semaksimal mungkin," katanya.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan paparan kronologis yang disampaikan terkait dugaan identitas pemilik sesungguhnya motor Harley Davidson yang ditengarai selundupan berdasarkan surat dari Dewan Komisaris dan Komite Audit Garuda yang diterimanya.

Kedua surat tersebut diperlihatkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir kepada para awak media yang hadir dalam konferensi pers yang turut dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi, dan tiga perwakilan dari Komisi XI DPR RI pada Kamis (5/12).

Erick kemudian membacakan isi surat tersebut dengan langsung menyebut poin keempat yang mengungkap dugaan pemilik motor Harley Davidson yang ditengarai diselundupkan adalah milik AA.

Selain itu Erick juga membacakan kronologis sejak AA memesan motor Harley Davidson tersebut pada tahun 2018, mentransfer dana kepada bawahannya di Amsterdam, Belanda, hingga motor tersebut terungkap oleh pemeriksaan yang dilakukan Bea Cukai di bagasi penumpang pesawat baru Garuda jenis Airbus A330-900 seri Neo.

Dalam kesempatan terpisah, Komisaris Utama Garuda, Sahala Lumban Gaol menyampaikan bahwa Komite Audit Dewan Komisaris tetap melakukan investigasi lanjutan terhadap kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam penerbangan GA 9721 jenis Airbus A330 900 Neo dari pabrik Airbus di Perancis.