Terbang ke UEA, Luhut akan finalisasi sejumlah proyek investasi
10 Desember 2019 15:41 WIB
Arsip - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam pertemuan dengan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Menteri Energi, CEO Mubadala dan beberapa pejabat tigggi di Abu Dhabi, UEA. ANTARA/HO/Kemenko Kemaritiman
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (15/12/2019), untuk memfinalisasi sejumlah proyek investasi dengan negara Timur Tengah tersebut.
Proyek-proyek tersebut nantinya akan ditandatangani oleh para pemangku kepentingan dan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi serta Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan pada Januari 2020.
"Nanti tanggal 15 Desember saya akan ke Abu Dhabi, itu untuk mempersiapkan atau finalisasi proyek-proyek yang akan ditandatangani, disaksikan oleh Presiden RI dan Prince Mohamed Bin Zayed pada Januari nanti," katanya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: UEA akan investasi pelabuhan peti kemas di Jawa Timur
Proyek yang akan ditandatangani itu antara lain proyek-proyek Pertamina di Balikpapan, Gresik dan Cilacap.
Pembahasan terakhir terkait teknis mengenai rincian investasinya juga masih dibahas bersama jajaran BUMN tersebut.
Selain sepakat untuk investasi di sektor migas, UEA dan Indonesia juga akan bekerja sama di bidang pendidikan, investasi di sektor pertanian di Kalimantan Tengah serta pembangunan masjid di Solo.
Baca juga: UEA berencana tanam investasi tanaman pangan di Kalteng
Terakhir, kedua negara juga sepakat untuk membentuk sovereign wealth fund atau wadah dana investasi dari berbagai negara, termasuk dari UEA.
"Bu Menteri Keuangan sudah terlibat. Menurut Bu Ani (Menkeu) dan Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) tidak perlu ada UU baru mengenai sovereign wealth fund. Dengan begitu, prosesnya akan segera bisa terbit," pungkasnya.
Pada 13 Januari 2020 mendatang, Presiden Jokowi diundang Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan untuk hadir pada acara Zayed Sustainability Prize dan menyampaikan pidato kunci pada upacara pembukaan Abu Dhabi Sustanability Week di Abu Dhabi.
Baca juga: Luhut sebut UEA siap investasi berbagai sektor di Indonesia
Proyek-proyek tersebut nantinya akan ditandatangani oleh para pemangku kepentingan dan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi serta Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan pada Januari 2020.
"Nanti tanggal 15 Desember saya akan ke Abu Dhabi, itu untuk mempersiapkan atau finalisasi proyek-proyek yang akan ditandatangani, disaksikan oleh Presiden RI dan Prince Mohamed Bin Zayed pada Januari nanti," katanya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: UEA akan investasi pelabuhan peti kemas di Jawa Timur
Proyek yang akan ditandatangani itu antara lain proyek-proyek Pertamina di Balikpapan, Gresik dan Cilacap.
Pembahasan terakhir terkait teknis mengenai rincian investasinya juga masih dibahas bersama jajaran BUMN tersebut.
Selain sepakat untuk investasi di sektor migas, UEA dan Indonesia juga akan bekerja sama di bidang pendidikan, investasi di sektor pertanian di Kalimantan Tengah serta pembangunan masjid di Solo.
Baca juga: UEA berencana tanam investasi tanaman pangan di Kalteng
Terakhir, kedua negara juga sepakat untuk membentuk sovereign wealth fund atau wadah dana investasi dari berbagai negara, termasuk dari UEA.
"Bu Menteri Keuangan sudah terlibat. Menurut Bu Ani (Menkeu) dan Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) tidak perlu ada UU baru mengenai sovereign wealth fund. Dengan begitu, prosesnya akan segera bisa terbit," pungkasnya.
Pada 13 Januari 2020 mendatang, Presiden Jokowi diundang Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan untuk hadir pada acara Zayed Sustainability Prize dan menyampaikan pidato kunci pada upacara pembukaan Abu Dhabi Sustanability Week di Abu Dhabi.
Baca juga: Luhut sebut UEA siap investasi berbagai sektor di Indonesia
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: