Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai pengembangan sumber daya manusia (SDM) transportasi memerlukan perbaikan sistem pendidikan, utamanya revitalisasi sistem pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.

"Kita ingin SDM lulusan Kementerian Perhubungan mampu bersaing di kancah internasional, baik itu SDM sektor darat, laut, dan udara, sehingga bisa diterima dan bekerja di luar negeri," kata Menhub Budi Karya kepada pers di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Menhub ingatkan jajaran Kemenhub fokus infrastruktur transportasi

Hal tersebut dikatakan usai membuka Rapat Koordinasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Tahun 2019 yang juga dihadiri Sekjen Kemenhub Djoko Sasono, Kepala BPSDM Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti, dan Kepala Balitbang Sugihardjo.

Dikatakan Menhub, peningkatan keterampilan para pekerja dan pencari kerja, termasuk peningkatan keterampilan melalui berbagai pelatihan dan program sertifikasi dari sejumlah program yang sudah berjalan dengan baik selama ini.

Agar SDM perhubungan bisa bersaing di kancah global, Menhub meminta Kementerian Perhubungan melalui unit-unit eselon satu pada umumnya dan khususnya pada BPSDM Perhubungan, harus juga mampu mengadaptasi strategi-strategi dalam merespons kebutuhan pembangunan SDM di masa depan.

Antara lain komitmen peningkatan investasi SDM transportasi, terutama dalam pengembangan keahlian digital dan kompetensi lainnya dalam revolusi 4.0, selalu mencoba dan menerapkan prototipe teknologi terbaru, menggali bentuk kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam ranah peningkatan keahlian digital, melakukan kolaborasi antara dunia industri, akademisi, dan masyarakat untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan keahlian era digital di masa depan.

Budi Karya juga mengharapkan, asosiasi, dan operator bidang transportasi dapat melaksanakan pelayanan jasa transportasi yang andal dan selalu mengutamakan keselamatan para pengguna jasa.

"Pelayanan harus senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengguna jasa transportasi," katanya.

Dia juga meminta BPSDM Perhubungan merumuskan model pendidikan dan pelatihan serta kompetensi lulusan di masing-masing sekolah di lingkungan BPSDM yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan sudah menyesuaikan terhadap perkembangan teknologi sehingga tercipta link and match antara kebutuhan pasar dan penyediaannya.

Apalagi, kata Menhub, program percepatan pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan, dimana untuk sektor transportasi lebih difokuskan juga untuk mendukung konektivitas dan keselamatan transportasi sangat membutuhkan SDM andal.

Selain itu pembangunan transportasi juga difokuskan untuk mendukung pengembangan wilayah di antaranya prioritas nasional sektor pariwisata di lima Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata Nasional Bali Baru yang menjadi superprioritas, serta untuk mendukung pemerataan melalui percepatan pembangunan yaitu terutama di kawasan 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar).

Baca juga: Menhub: Transportasi di ibu kota baru akan berbasis listrik
Baca juga: Menhub ingin sekolah transportasi berupaya maksimal cetak SDM