SEA Games 2019
Timnas bola basket Indonesia habis-habisan demi medali perunggu
10 Desember 2019 14:08 WIB
Center tim nasional bola basket Indonesia Laurentius Oei berfoto usai menghadapi Filipina pada babak semifinal SEA Games 2019 di Arena Mall of Asia, Manila, Filipina, Senin (9/12/2019). Indonesia kalah 70-97 dalam pertandingan itu. (Michael Siahaan)
Manila, Filipina (ANTARA) - Tim nasional bola basket putra Indonesia akan tampil habis-habisan demi merebut medali perunggu SEA Games 2019, kata center Laurentius Oei.
"Kami akan tampil habis-habisan. Kami tidak mau pulang dengan tangan kosong," ujar Laurentius di Manila, Filipina, Selasa.
Agar mendapatkan perunggu bola basket SEA Games 2019, Indonesia harus menaklukkan Vietnam dalam perebutan tempat ketiga yang digelar di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina, Selasa, mulai pukul 15.45 waktu setempat.
Indonesia, lanjut Laurentius, memiliki peluang untuk mengalahkan Vietnam yang disebutnya cenderung bermain individual.
Baca juga: Tim basket Indonesia gagal menembus final
"Vietnam adalah tim yang bagus, tetapi mereka cenderung bermain sendiri-sendiri dengan pemain Vietnam-Amerika Serikat yang dipunyai. Tipe permainan seperti itu biasanya lebih mudah dihadapi daripada yang bermain sebagai tim," tutur center klub Satria Muda Pertamina tersebut.
Timnas bola basket Indonesia gagal ke final SEA Games 2019 seusai ditaklukkan tim kuat sekaligus tuan rumah Filipina 70-97 di semifinal, Senin (9/10).
Indonesia "terpaksa" melawan juara Grup A Filipina setelah hanya menjadi peringkat kedua Grup B di bawah Thailand.
Baca juga: Tim Basket putra Indonesia taklukkan Kamboja 100-71
Filipina merupakan calon kuat juara bola basket SEA Games 2019. Mereka merupakan peraih 17 medali emas SEA Games sejak bola basket pertama kali dipertandingkan di Pesta Olahraga Asia Tenggara itu.
"Saat melawan Filipina, target kami adalah bagaimana bermain dengan baik. Kami bisa memperlihatkan bahwa kami berjuang dan menerapkan pola-pola yang direncanakan," kata Laurentius.
Pencapaian timnas bola basket Indonesia di SEA Games 2019 lebih buruk daripada apa yang mereka raih di dua SEA Games sebelumnya yakni tahun 2015 dan 2017, di mana Indonesia mendapatkan medali perak.
Baca juga: Kalahkan Malaysia, Indonesia jaga asa ke semifinal bola basket putra
"Kami akan tampil habis-habisan. Kami tidak mau pulang dengan tangan kosong," ujar Laurentius di Manila, Filipina, Selasa.
Agar mendapatkan perunggu bola basket SEA Games 2019, Indonesia harus menaklukkan Vietnam dalam perebutan tempat ketiga yang digelar di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina, Selasa, mulai pukul 15.45 waktu setempat.
Indonesia, lanjut Laurentius, memiliki peluang untuk mengalahkan Vietnam yang disebutnya cenderung bermain individual.
Baca juga: Tim basket Indonesia gagal menembus final
"Vietnam adalah tim yang bagus, tetapi mereka cenderung bermain sendiri-sendiri dengan pemain Vietnam-Amerika Serikat yang dipunyai. Tipe permainan seperti itu biasanya lebih mudah dihadapi daripada yang bermain sebagai tim," tutur center klub Satria Muda Pertamina tersebut.
Timnas bola basket Indonesia gagal ke final SEA Games 2019 seusai ditaklukkan tim kuat sekaligus tuan rumah Filipina 70-97 di semifinal, Senin (9/10).
Indonesia "terpaksa" melawan juara Grup A Filipina setelah hanya menjadi peringkat kedua Grup B di bawah Thailand.
Baca juga: Tim Basket putra Indonesia taklukkan Kamboja 100-71
Filipina merupakan calon kuat juara bola basket SEA Games 2019. Mereka merupakan peraih 17 medali emas SEA Games sejak bola basket pertama kali dipertandingkan di Pesta Olahraga Asia Tenggara itu.
"Saat melawan Filipina, target kami adalah bagaimana bermain dengan baik. Kami bisa memperlihatkan bahwa kami berjuang dan menerapkan pola-pola yang direncanakan," kata Laurentius.
Pencapaian timnas bola basket Indonesia di SEA Games 2019 lebih buruk daripada apa yang mereka raih di dua SEA Games sebelumnya yakni tahun 2015 dan 2017, di mana Indonesia mendapatkan medali perak.
Baca juga: Kalahkan Malaysia, Indonesia jaga asa ke semifinal bola basket putra
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: