SEA Games 2019
Diperkirakan hanya tambah 10 emas, Indonesia sulit naik lagi
10 Desember 2019 07:12 WIB
Perenang Aflah Fadlan Prawira menjadi salah satu tumpuan Indonesia merebut medali emas dari nomor renang perairan terbuka 10km SEA Games 2019 yang akan digelar di Hanjin Boat Terminal, Cubi Point, Subic, Selasa. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Clark, Filipina (ANTARA) - Satu hari menjelang penutupan SEA Games 2019, Selasa, Indonesia teramat sulit untuk bisa beranjak dari posisi empat mengingat jarak perolehan medali dengan Vietnam yang berada di peringkat tiga sudah 10 medali emas.
Menurut catatan dari Headquarter Indonesia untuk SEA Games 2019, di hari terakhir kompetisi menjelang penutupan ini, Kontingen Indonesia memiliki potensi meraih 10 medali emas. Potensi terbesar medali emas datang dari cabang olah raga balap sepeda (satu emas), atletik (dua emas), dan renang perairan terbuka (1 emas).
Tiga cabang lain juga berpeluang meraih medali emas meskipun peluangnya agak berat. Ketiga cabang tersebut adalah Kick Boxing (satu emas), bola voli (satu emas), dan sepak bola (satu emas).
Baca juga: Tim voli Indonesia tantang Filipina di final SEA Games 2019
Baca juga: Sepak bola asa terakhir Indonesia jaga marwah di SEA Games 2019
Di cabang olah raga balap sepeda, dua pebalap andalan Indonesia, I Gusti Bagus Saputra dan Rio Akbar, diharapkan menambah medali emas dari nomor BMX Race putra yang akan berlangsung di BMX Track Tagaytay City Centrum.
Cabang olahraga atletik Ekki Febri Ekawati dan Pretty Sihite diharapkan mendulang medali emas masing-masing dari nomor tolak peluru putri dan lari halang rintang 3000 meter putri. Atletik sendiri hari ini akan memperebutkan memperebutkan 13 medali emas.
Alfah Fadlan Prawira diandalkan untuk menambah koleksi medali emas dari cabang olah raga akuatik di mana kali ini ia akan bertarung di nomor 10 kilo meter renang alam terbuka di Hanjin Boat Terminal, Cubi Point, Subic.
Baca juga: Indonesia tutup cabor renang dengan perak 4x100 estafet gaya ganti
Baca juga: Capai target SEA Games, tim panahan kini fokus menuju Olimpiade
Dari cabang Kick-Boxing, medali emas diharapkan datang dari Bonatua Lumbantungkup memiliki peluang merebut medali emas dari kelas di bawah 60 kilogram putra yang akan berlangsung di Cunneta Astradome Manila.
Dua cabang olahraga paling populer di Indonesia, yakni sepak bola dan bola voli, diharapkan akan menjadi penghibur kontingen Indonesia yang diperkirakan gagal mencapai target berada di peringkat kedua di bawah Filipina.
Di cabang olah raga bola voli, Rivan Nurmukti dkk. akan menghadapi Thailand yang merupakan seteru abadi mereka di SEA Games. Pertandingan akan dilangsungkan di Philsport Arena, Metro Manila mulai pukul 18:00 waktu Manila atau pukul 17:00 WIB.
Osvaldo Haay dkk. sangat diharapkan menutup kompetisi multi ajang SEA Games 2019 dengan torehan medali emas dari cabang sepak bola putra yang akan berlangsung mulai pukul 20:00 waktu Manila atau 19:00 WIB di Rizal Memorial Stadium, Manila.
Baca juga: Emilia Nova dan emas pertamanya di SEA Games
Baca juga: Peluang emas biliar Indonesia masih terbuka lebar
Sehari menjelang penutupan, masih ada 90 medali emas yang diperebutkan dan Komandan kontingen (CdM) Indonesia Harry Warganegara berharap tim yang dipimpinnya tetap berjuang memperebutkan sebanyak mungkin dari 90 keping emas tersisa itu demi mengatrol posisi pada klasemen medali.
"Kita masih berpeluang untuk rebut medali emas. Ada sekitar tujuh emas proyeksinya," kata Harry Warganegara saat dikonfirmasi di Metro Manila, Senin.
Indonesia setelah beberapa hari bertengger di posisi dua langsung tergeser dua negara sekaligus. Jika di posisi pertama ada Filipina dengan raihan 135 emas, 103 perak dan 105 perunggu, kini peringkat dua ditempati Thailand dengan 84 emas, 91 perak dan 102 perunggu.
Setelah Thailand ada Vietnam dengan raihan 80 emas, 78 perak dan 95 perunggu. Sedangkan Indonesia kini berada di peringkat empat dengan raihan 70 emas, 78 perak dan 99 perunggu. Jika melihat peluang emas, posisi Indonesia bakal sulit kembali ke posisi dua.
Baca juga: Emas SEA Games terakhir bagi Maria Londa
Baca juga: Dayung sumbang 10 medali emas, padahal target hanya lima
Menurut catatan dari Headquarter Indonesia untuk SEA Games 2019, di hari terakhir kompetisi menjelang penutupan ini, Kontingen Indonesia memiliki potensi meraih 10 medali emas. Potensi terbesar medali emas datang dari cabang olah raga balap sepeda (satu emas), atletik (dua emas), dan renang perairan terbuka (1 emas).
Tiga cabang lain juga berpeluang meraih medali emas meskipun peluangnya agak berat. Ketiga cabang tersebut adalah Kick Boxing (satu emas), bola voli (satu emas), dan sepak bola (satu emas).
Baca juga: Tim voli Indonesia tantang Filipina di final SEA Games 2019
Baca juga: Sepak bola asa terakhir Indonesia jaga marwah di SEA Games 2019
Di cabang olah raga balap sepeda, dua pebalap andalan Indonesia, I Gusti Bagus Saputra dan Rio Akbar, diharapkan menambah medali emas dari nomor BMX Race putra yang akan berlangsung di BMX Track Tagaytay City Centrum.
Cabang olahraga atletik Ekki Febri Ekawati dan Pretty Sihite diharapkan mendulang medali emas masing-masing dari nomor tolak peluru putri dan lari halang rintang 3000 meter putri. Atletik sendiri hari ini akan memperebutkan memperebutkan 13 medali emas.
Alfah Fadlan Prawira diandalkan untuk menambah koleksi medali emas dari cabang olah raga akuatik di mana kali ini ia akan bertarung di nomor 10 kilo meter renang alam terbuka di Hanjin Boat Terminal, Cubi Point, Subic.
Baca juga: Indonesia tutup cabor renang dengan perak 4x100 estafet gaya ganti
Baca juga: Capai target SEA Games, tim panahan kini fokus menuju Olimpiade
Dari cabang Kick-Boxing, medali emas diharapkan datang dari Bonatua Lumbantungkup memiliki peluang merebut medali emas dari kelas di bawah 60 kilogram putra yang akan berlangsung di Cunneta Astradome Manila.
Dua cabang olahraga paling populer di Indonesia, yakni sepak bola dan bola voli, diharapkan akan menjadi penghibur kontingen Indonesia yang diperkirakan gagal mencapai target berada di peringkat kedua di bawah Filipina.
Di cabang olah raga bola voli, Rivan Nurmukti dkk. akan menghadapi Thailand yang merupakan seteru abadi mereka di SEA Games. Pertandingan akan dilangsungkan di Philsport Arena, Metro Manila mulai pukul 18:00 waktu Manila atau pukul 17:00 WIB.
Osvaldo Haay dkk. sangat diharapkan menutup kompetisi multi ajang SEA Games 2019 dengan torehan medali emas dari cabang sepak bola putra yang akan berlangsung mulai pukul 20:00 waktu Manila atau 19:00 WIB di Rizal Memorial Stadium, Manila.
Baca juga: Emilia Nova dan emas pertamanya di SEA Games
Baca juga: Peluang emas biliar Indonesia masih terbuka lebar
Sehari menjelang penutupan, masih ada 90 medali emas yang diperebutkan dan Komandan kontingen (CdM) Indonesia Harry Warganegara berharap tim yang dipimpinnya tetap berjuang memperebutkan sebanyak mungkin dari 90 keping emas tersisa itu demi mengatrol posisi pada klasemen medali.
"Kita masih berpeluang untuk rebut medali emas. Ada sekitar tujuh emas proyeksinya," kata Harry Warganegara saat dikonfirmasi di Metro Manila, Senin.
Indonesia setelah beberapa hari bertengger di posisi dua langsung tergeser dua negara sekaligus. Jika di posisi pertama ada Filipina dengan raihan 135 emas, 103 perak dan 105 perunggu, kini peringkat dua ditempati Thailand dengan 84 emas, 91 perak dan 102 perunggu.
Setelah Thailand ada Vietnam dengan raihan 80 emas, 78 perak dan 95 perunggu. Sedangkan Indonesia kini berada di peringkat empat dengan raihan 70 emas, 78 perak dan 99 perunggu. Jika melihat peluang emas, posisi Indonesia bakal sulit kembali ke posisi dua.
Baca juga: Emas SEA Games terakhir bagi Maria Londa
Baca juga: Dayung sumbang 10 medali emas, padahal target hanya lima
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: