Kaji Pancasila secara kekinian, BPIP gandeng Lemhannas
9 Desember 2019 15:01 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Hariyono (tiga dari kanan) dan Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo (tiga dari kiri) berfoto usai penandatanganan MoU kedua pihak, di Kantor Lemhannas, Jakarta, Senin (9/12/201) (Zuhdiar Laeis)
Jakarta (ANTARA) - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk mengkaji aspek-aspek Pancasila sesuai dengan konteks kekinian sebagai upaya membumikan Pancasila.
"Lemhannas kan memiliki tugas dan fungsi yang tidak jauh berbeda dengan BPIP, yakni bagaimana menjaga pertahanan nasional, salah satunya Pancasila," kata Pelaksana Tugas (Plt) BPIP Prof Hariyono, di Jakarta, Senin.
Baca juga: BPIP sebut Pancasila perkuat HAM
Hal tersebut disampaikannya usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BPIP dan Lemhannas untuk mendukung pelaksanaan dan pembumian Pancasila di Indonesia.
Menurut dia, Lemhannas sebagai lembaga yang sarat dengan kegiatan-kegiatan pengkajian akan digandeng untuk melalukan kajian bersama terhadap Pancasila.
Baca juga: BPIP ingatkan Pancasila harus ditafsirkan menurut pendiri bangsa
"Sebagai lembaga yang penuh dengan kajian, Lemhannas juga mengkaji aspek-aspek Pancasila sesuai konteks kekinian, perkembangan zaman agar tidak terjadi distorsi," katanya.
Dengan kajian yang dilakukan BPIP dan Lemhannas, kata dia, Pancasila, mulai kelahirannya hingga konsep Pancasila sebagai dasar negara diberikan narasi yang cukup.
Baca juga: BPIP: Jangan beri izin ormas bertentangan dengan Pancasila
"Dengan narasi yang cukup, tidak ada lagi pandangan bahwa Pancasila bertentangan dengan agama atau Pancasila ingin menggantikan agama," katanya.
Ia mencontohkan selama ini di publik masih ada beragam persepsi tentang kelahiran Pancasila sehingga penting bagi BPIP menggandeng Lemhannas untuk melakukan sosialisasi.
Baca juga: BPIP minta dukungan DPR internalisasi Pancasila
Selain itu, Hariyono mengakui BPIP masih belum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang cukup sehingga perlu menggandeng lembaga negara lain, yakni Lemhannas.
"Jadi, ada kesempatan bagaimana sosialisasi Pancasila dilakukan bersama-sama. BPIP dan Lemhannas saling bersinergi, saling memberikan dukungan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengapresiasi positif kerja sama yang dijalin dengan BPIP dalam upaya membumikan Pancasila.
Ke depan, Agus berharap relasi yang terjalin kedua pihak bisa lebih erat dan semakin banyak kerja sama yang terlaksana.
"Lemhannas kan memiliki tugas dan fungsi yang tidak jauh berbeda dengan BPIP, yakni bagaimana menjaga pertahanan nasional, salah satunya Pancasila," kata Pelaksana Tugas (Plt) BPIP Prof Hariyono, di Jakarta, Senin.
Baca juga: BPIP sebut Pancasila perkuat HAM
Hal tersebut disampaikannya usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BPIP dan Lemhannas untuk mendukung pelaksanaan dan pembumian Pancasila di Indonesia.
Menurut dia, Lemhannas sebagai lembaga yang sarat dengan kegiatan-kegiatan pengkajian akan digandeng untuk melalukan kajian bersama terhadap Pancasila.
Baca juga: BPIP ingatkan Pancasila harus ditafsirkan menurut pendiri bangsa
"Sebagai lembaga yang penuh dengan kajian, Lemhannas juga mengkaji aspek-aspek Pancasila sesuai konteks kekinian, perkembangan zaman agar tidak terjadi distorsi," katanya.
Dengan kajian yang dilakukan BPIP dan Lemhannas, kata dia, Pancasila, mulai kelahirannya hingga konsep Pancasila sebagai dasar negara diberikan narasi yang cukup.
Baca juga: BPIP: Jangan beri izin ormas bertentangan dengan Pancasila
"Dengan narasi yang cukup, tidak ada lagi pandangan bahwa Pancasila bertentangan dengan agama atau Pancasila ingin menggantikan agama," katanya.
Ia mencontohkan selama ini di publik masih ada beragam persepsi tentang kelahiran Pancasila sehingga penting bagi BPIP menggandeng Lemhannas untuk melakukan sosialisasi.
Baca juga: BPIP minta dukungan DPR internalisasi Pancasila
Selain itu, Hariyono mengakui BPIP masih belum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang cukup sehingga perlu menggandeng lembaga negara lain, yakni Lemhannas.
"Jadi, ada kesempatan bagaimana sosialisasi Pancasila dilakukan bersama-sama. BPIP dan Lemhannas saling bersinergi, saling memberikan dukungan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengapresiasi positif kerja sama yang dijalin dengan BPIP dalam upaya membumikan Pancasila.
Ke depan, Agus berharap relasi yang terjalin kedua pihak bisa lebih erat dan semakin banyak kerja sama yang terlaksana.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: