KPPPA luncurkan aplikasi perpustakaan digital
9 Desember 2019 13:53 WIB
Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu saat peluncuran aplikasi perpustakaan digital Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak "I-Perempuan&Anak" di Jakarta, Senin (9/12/2019). (ANTARA/Dewanto Samodro)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meluncurkan aplikasi perpustakaan digital "I-Perempuan&Anak" untuk memberikan informasi dan pengalaman dalam pengarusutamaan gender, pengarusutamaan hak anak, penguatan keluarga, dan pengasuhan anak.
"Aplikasi perpustakaan digital ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai perkembangan teknologi dan informasi," kata Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu saat membacakan sambutan Menteri I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga pada peluncuran "I-Perempuan&Anak" di Jakarta, Senin.
Pribudiarta mengatakan melalui "I-Perempuan&Anak" pemustaka bisa meminjam buku digital kapan pun dan di mana pun secara gratis. "I-Perempuan&Anak" juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang menarik dan bermanfaat seperti komunikasi interaktif antarpemustaka untuk saling berbagi tentang buku yang tersedia.
Baca juga: Disparekraf NTT hadirkan perpustakaan pariwisata digital
Aplikasi "I-Perempuan&Anak" dapat diunduh di Google Playstore dan dipasang di ponsel cerdas, laptop, maupun komputer, menghadirkan berbagai koleksi pustaka dari buku anak agar orang tua dapat dengan mudah membacakan cerita kepada anak, buku tentang pengarusutamaan gender, pengarusutamaan hak anak, dan berbagai bahan bacaan lain berkaitan dengan perempuan dan anak.
"Saat ini semakin sulit mengajak anak untuk gemar membaca karena mereka lebih banyak menggunakan media sosial. Karena itu, harus ada perubahan dan penguatan kapasitas bagi orang tua. Jangan sampai perbedaan generasi dan budaya antara orang tua dan anak menjadi konflik," tutur Pribudiarta.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ratna Oeni Cholifah mengatakan perpustakaan digital Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mulai dirintis sejak 2018 dengan mengintegrasikan akses katalog publik daring ke dalam situs web resmi Kementerian.
Perpustakaan digital Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga telah diintegrasikan ke dalam komunitas akademik melalui Indonesia One Search.
"Pada 2019, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan PT Aksara Maya mengintegrasikan koleksi buku digital ke dalam aplikasi perpustakaan digital berbasis ponsel cerdas," jelasnya.
Baca juga: LIPI catat 382.568 artikel sudah dalam bentuk digital
"Aplikasi perpustakaan digital ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai perkembangan teknologi dan informasi," kata Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu saat membacakan sambutan Menteri I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga pada peluncuran "I-Perempuan&Anak" di Jakarta, Senin.
Pribudiarta mengatakan melalui "I-Perempuan&Anak" pemustaka bisa meminjam buku digital kapan pun dan di mana pun secara gratis. "I-Perempuan&Anak" juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang menarik dan bermanfaat seperti komunikasi interaktif antarpemustaka untuk saling berbagi tentang buku yang tersedia.
Baca juga: Disparekraf NTT hadirkan perpustakaan pariwisata digital
Aplikasi "I-Perempuan&Anak" dapat diunduh di Google Playstore dan dipasang di ponsel cerdas, laptop, maupun komputer, menghadirkan berbagai koleksi pustaka dari buku anak agar orang tua dapat dengan mudah membacakan cerita kepada anak, buku tentang pengarusutamaan gender, pengarusutamaan hak anak, dan berbagai bahan bacaan lain berkaitan dengan perempuan dan anak.
"Saat ini semakin sulit mengajak anak untuk gemar membaca karena mereka lebih banyak menggunakan media sosial. Karena itu, harus ada perubahan dan penguatan kapasitas bagi orang tua. Jangan sampai perbedaan generasi dan budaya antara orang tua dan anak menjadi konflik," tutur Pribudiarta.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ratna Oeni Cholifah mengatakan perpustakaan digital Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mulai dirintis sejak 2018 dengan mengintegrasikan akses katalog publik daring ke dalam situs web resmi Kementerian.
Perpustakaan digital Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga telah diintegrasikan ke dalam komunitas akademik melalui Indonesia One Search.
"Pada 2019, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan PT Aksara Maya mengintegrasikan koleksi buku digital ke dalam aplikasi perpustakaan digital berbasis ponsel cerdas," jelasnya.
Baca juga: LIPI catat 382.568 artikel sudah dalam bentuk digital
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: