Tim Pertamina Innovation raih "grand prize" pada ajang SIIF
9 Desember 2019 10:40 WIB
Tim Pertamina Innovation berhasil meraih hadiah utama atau "grand prize" pada ajang pameran dan kompetisi Seoul International Invention Fair di Seoul, Korea Selatan, pada 27-30 November 2019. (ANTARA/HO/dok pri)
Jakarta (ANTARA) - Tim Pertamina Innovation berhasil meraih hadiah utama atau "grand prize" pada ajang pameran dan kompetisi Seoul International Invention Fair (SIIF) di Seoul, Korea Selatan, pada 27-30 November 2019.
"Prestasi tim Pertamina Innovation mengalami peningkatan pesat, dan untuk pertama kalinya membawa pulang grand prize setelah tiga tahun berturut-turut mengikuti ajang SIIF," ujar Direktur Kemitraan Internasional Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (Innopa), Megaria Agustina, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Pertamina Innovation mengirimkan tiga tim terbaiknya. Tim pertama yakni Vitamin, beranggotakan Arii Bowo Yudhaprasetya, Arie Nugroho, Achmad Mohan Sifai, Awang Lazuardi, dan Benny Nuryadi. Tim tersebut menemukan berhasil menemukan metode deteksi dini kavitasi pada pompa dengan menggunakan pemodelan matematis polinomial tingkat tinggi.
Metode deteksi kavitasi dini itu telah diaplikasikan pada pompa sentrifugal untuk mengalirkan minyak bumi dan bisa diaplikasikan juga di seluruh industri yang menggunakan pompa. Tim vitamin sendiri berhasil meraih penghargaan medali emas dan juga special award dari GCC Patent Office serta Korea Chamber of Commerce and Industry.
Tim kedua yakni Tempat Piknik Gunung Kidul (TPGK) terdiri dari Astri Pujianto, Herman Ratnofianto, Bastian Wismana, Jonathan Yanuardi, Teguh Triyanto, Handoyo Ogy Dwi Putra, Heru Riswanto, dan Bram Ispriadi Yuliantoro. Tim tersebut menemukan sebuah metode pencegahan kerak (Scale) pada pipa "disurface" maupun "subsurface" menggunakan alat Scale BUM (Breaker Ultimate Machine), dengan pemanfaatan bahan khusus yang bereaksi secara elektrokimia mengikat ion pembentuk kerak.
Inovasi itu telah diaplikasikan di beberapa lapangan Pertamina EP dan jg perusahaan minyak lainnya. Pemanfaatan Scale BUM tidak terbatas pd industri Migas tetapi juga industri lainnya yang memiliki masalah pada pipa alir.
Tim TPGK berhasil meraih penghargaan medali emas, Special Prize IFIA dan juga special award dari Taiwan Invention Association.
Tim ketiga yakni Alpuket dengan anggota Hari Purnomo, Sutomo Guntoro Kasdam, Rolin Sumali Rohadi, Aji Maulana Akbar, Gama Kusuma Prawira Sakti, dan Indra Perkasa. Tim tersebut membuat produk yang dinamakan Alpuket 3.0 yang mana alat tersebut dapat mendeteksi kebocoran pada jalur uap mobil tangki.
Dengan menggunakan media angin kompressor, alpuket 3.0 menjadi alat yang menentukan standar mobil tangki volume 1 Pertamina. Hingga saat ini, alat tersebut telah diaplikasikan di Terminal Plumpang, Pertamina Jakarta. Tim tersebut berhasil meraih Grand Prize dan juga hadiah khusus dari Taiwan Invention Association.
Kegiatan SIIF 2019 merupakan acara pameran inovasi terbesar di Asia yang di selenggarakan oleh Korea Invention Promotion Association (KIPA) dan Intellectual Property Office (KIPO). Ajang tersebut diikuti lebih dari 630 tim dari 25 negara.
"Prestasi tim Pertamina Innovation mengalami peningkatan pesat, dan untuk pertama kalinya membawa pulang grand prize setelah tiga tahun berturut-turut mengikuti ajang SIIF," ujar Direktur Kemitraan Internasional Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (Innopa), Megaria Agustina, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Pertamina Innovation mengirimkan tiga tim terbaiknya. Tim pertama yakni Vitamin, beranggotakan Arii Bowo Yudhaprasetya, Arie Nugroho, Achmad Mohan Sifai, Awang Lazuardi, dan Benny Nuryadi. Tim tersebut menemukan berhasil menemukan metode deteksi dini kavitasi pada pompa dengan menggunakan pemodelan matematis polinomial tingkat tinggi.
Metode deteksi kavitasi dini itu telah diaplikasikan pada pompa sentrifugal untuk mengalirkan minyak bumi dan bisa diaplikasikan juga di seluruh industri yang menggunakan pompa. Tim vitamin sendiri berhasil meraih penghargaan medali emas dan juga special award dari GCC Patent Office serta Korea Chamber of Commerce and Industry.
Tim kedua yakni Tempat Piknik Gunung Kidul (TPGK) terdiri dari Astri Pujianto, Herman Ratnofianto, Bastian Wismana, Jonathan Yanuardi, Teguh Triyanto, Handoyo Ogy Dwi Putra, Heru Riswanto, dan Bram Ispriadi Yuliantoro. Tim tersebut menemukan sebuah metode pencegahan kerak (Scale) pada pipa "disurface" maupun "subsurface" menggunakan alat Scale BUM (Breaker Ultimate Machine), dengan pemanfaatan bahan khusus yang bereaksi secara elektrokimia mengikat ion pembentuk kerak.
Inovasi itu telah diaplikasikan di beberapa lapangan Pertamina EP dan jg perusahaan minyak lainnya. Pemanfaatan Scale BUM tidak terbatas pd industri Migas tetapi juga industri lainnya yang memiliki masalah pada pipa alir.
Tim TPGK berhasil meraih penghargaan medali emas, Special Prize IFIA dan juga special award dari Taiwan Invention Association.
Tim ketiga yakni Alpuket dengan anggota Hari Purnomo, Sutomo Guntoro Kasdam, Rolin Sumali Rohadi, Aji Maulana Akbar, Gama Kusuma Prawira Sakti, dan Indra Perkasa. Tim tersebut membuat produk yang dinamakan Alpuket 3.0 yang mana alat tersebut dapat mendeteksi kebocoran pada jalur uap mobil tangki.
Dengan menggunakan media angin kompressor, alpuket 3.0 menjadi alat yang menentukan standar mobil tangki volume 1 Pertamina. Hingga saat ini, alat tersebut telah diaplikasikan di Terminal Plumpang, Pertamina Jakarta. Tim tersebut berhasil meraih Grand Prize dan juga hadiah khusus dari Taiwan Invention Association.
Kegiatan SIIF 2019 merupakan acara pameran inovasi terbesar di Asia yang di selenggarakan oleh Korea Invention Promotion Association (KIPA) dan Intellectual Property Office (KIPO). Ajang tersebut diikuti lebih dari 630 tim dari 25 negara.
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: