Jakarta (ANTARA) - Sutradara kawakan Garin Nugroho lewat film "Kucumbu Tubuh Indahku" akhirnya membawa pulang Piala Citra Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 2019 yang digelar di Jakarta, Minggu.
Garin mengalahkan para nomine lain di kategori tersebut, yakni Gina S. Noer ("Dua Garis Biru"), Hanung Bramantyo ("Bumi Manusia"), Ravi L. Bharwani ("27 Steps of May") dan Riri Riza ("Bebas").
Kamila Andini, putri Garin yang juga sutradara, mewakili sang ayah yang berhalangan hadir untuk menerima piala di atas panggung. Piala ini didapatkan Garin setelah 38 tahun berkarya.
"Ini mengingatkan saya untuk terus berkarya sebagai anak muda," ujar Kamila di atas panggung.
Kamila menuturkan, meski ayahnya sudah mendapatkan berbagai penghargaan di kancah internasional, penghargaan dari Festival Film Indonesia punya tempat yang istimewa.
Sepanjang karirnya, Garin Nugroho baru tiga kali masuk nominasi FFI untuk "Cinta dalam Sepotong Roti" (1991), "Under the Tree" (2008) dan "Kucumbu Tubuh Indahku", namun belum pernah membawa Piala Citra.
"Ini sejarah dan rumah bagi film Indonesia, rumah saya sebagai sutradara film Indonesia, yang lebih membahagiakan, saya bisa terus menciptakan karya di antara anak-anak muda dengan beragam karya dan inovasi," ujar Kamila, menuturkan pesan Garin.
"Kucumbu Tubuh Indahku" memborong delapan penghargaan dalam Festival Film Indonesia 2019, yakni Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Penata Busana Terbaik, Penata Artistik Terbaik, Penyunting Gambar Terbaik, Penata Musik Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Sutradara Terbaik dan Film Cerita Panjang Terbaik.
Baca juga: Muhammad Khan dedikasikan Piala Citra Aktor Terbaik buat Shahrukh Khan
Baca juga: Gina S. Noer borong piala Penulis Skenario Terbaik FFI 2019
Baca juga: Mendiang Khikmawan raih Penata Suara Terbaik, FFI 2019 mengharu biru
Sutradara Terbaik, Garin Nugroho raih Piala Citra untuk pertama kali
8 Desember 2019 22:19 WIB
Kamila Andini mewakili sang ayah Garin Nugroho menerima Piala Citra pada gelaran FFI 2019 di Jakarta pada Minggu (8/12/2019) (ANTARA/Nanien Yuniar)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: