Banjir di Empat Lawang, dua jembatan putus dan tiga desa terendam
8 Desember 2019 22:06 WIB
Jembatan di Desa Niur, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel ambruk akibat debit air sungai meningkat, Minggu (8/12/2019). (FOTO ANTARA/Aziz Munajar/HO-BPBD)
Palembang (ANTARA) - Setidaknya dua jembatan putus dan tiga desa terendam banjir di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan akibat meningkatnya debit air sungai setelah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, Minggu, di Palembang mengatakan jembatan putus terjadi di Desa Talang Padang, Kecamatan Paiker dan Desa Niur, Kecamatan Muara Pinang.
"Laporan yang kami terima jembatan di Desa Talang Padang putus akibat luapan air dan tanah longsor pada Sabtu siang, sedangkan jembatan di Desa Niur ambruk karena hujan bercampur angin deras dengan intensitas tinggi pada Minggu pagi," kata Ansori.
Menurut dia tidak ada korban jiwa dalam dua kejadian tersebut, namun jembatan di Desa Talang Padang ikut hanyut terbawa air, sementara jembatan Desa Niur terpatah ke bawah di bagian tengah.
Akibat jembatan Desa Niur terputus, kata dia, jalan lintas Kecamatan Paiker aktivitas warga di Desa Niur terganggu, begitu pula warga di Desa Talang Padang, namun petugas BPBD Kabupaten Empat Lawang telah menerjunkan tim untuk mendata dan membantu warga.
Selain itu, hujan deras yang melanda Kabupaten Empat Lawang dua hari terakhir mengakibatkan Sungai Musi meluap dan membanjiri Desa Baturaja Baru, Baturaja Lama dan Desa Kota Gading Kecamatan Tebing Tinggi.
"Banjir masuk ke permukiman sejak Subuh sehingga aktivitas warga di dua desa itu terganggu, tapi tidak ada korban jiwa," katanya.
Ketinggian banjir sempat mencapai satu meter dan menggenangi tenda resepsi warga, namun diprediksi air sudah surut pada esok hari jika tidak terjadi hujan, demikian Ansori.
Baca juga: Masuk musim hujan, warga Sumsel diimbau waspada bencana banjir
Baca juga: Permukiman penduduk Baturaja OKU dilanda banjir
Baca juga: Desa Kelumpang Kabupaten OKU Sumsel diterjang banjir
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, Minggu, di Palembang mengatakan jembatan putus terjadi di Desa Talang Padang, Kecamatan Paiker dan Desa Niur, Kecamatan Muara Pinang.
"Laporan yang kami terima jembatan di Desa Talang Padang putus akibat luapan air dan tanah longsor pada Sabtu siang, sedangkan jembatan di Desa Niur ambruk karena hujan bercampur angin deras dengan intensitas tinggi pada Minggu pagi," kata Ansori.
Menurut dia tidak ada korban jiwa dalam dua kejadian tersebut, namun jembatan di Desa Talang Padang ikut hanyut terbawa air, sementara jembatan Desa Niur terpatah ke bawah di bagian tengah.
Akibat jembatan Desa Niur terputus, kata dia, jalan lintas Kecamatan Paiker aktivitas warga di Desa Niur terganggu, begitu pula warga di Desa Talang Padang, namun petugas BPBD Kabupaten Empat Lawang telah menerjunkan tim untuk mendata dan membantu warga.
Selain itu, hujan deras yang melanda Kabupaten Empat Lawang dua hari terakhir mengakibatkan Sungai Musi meluap dan membanjiri Desa Baturaja Baru, Baturaja Lama dan Desa Kota Gading Kecamatan Tebing Tinggi.
"Banjir masuk ke permukiman sejak Subuh sehingga aktivitas warga di dua desa itu terganggu, tapi tidak ada korban jiwa," katanya.
Ketinggian banjir sempat mencapai satu meter dan menggenangi tenda resepsi warga, namun diprediksi air sudah surut pada esok hari jika tidak terjadi hujan, demikian Ansori.
Baca juga: Masuk musim hujan, warga Sumsel diimbau waspada bencana banjir
Baca juga: Permukiman penduduk Baturaja OKU dilanda banjir
Baca juga: Desa Kelumpang Kabupaten OKU Sumsel diterjang banjir
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: