Rabithal Alawiyah bertekad menumbuhkan UMKM kurangi kekufuran
8 Desember 2019 16:58 WIB
Ketua Umum Rabithal Alawiyah Habib Zein bin Smith (kedua kanan) berfoto bersama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno (kedua kiri) saat penutupan Musyawarah Kerja Nasional ke-2 RA di Jakarta, Minggu (8/12/2019). (ANTARA/ Abdu Faisal)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Organisasi Masyarakat Islam Rabithal Alawiyah (RA), Habib Zein Bin Smith mengatakan upaya menumbuhkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah salah satu cara membentengi umat dalam mencegah terjadi kekufuran.
Karena itu, Rabithal Alawiyah sebagai organisasi yang bergerak untuk sektor sosial kemasyarakatan mencoba upaya itu, sehingga orang-orang dengan ekonomi lemah masing-masing bisa mandiri dan tidak dijadikan sasaran pihak-pihak berkepentingan.
"Kami akan berupaya melalui multiperan dalam meningkatkan UMKM, sehingga walaupun kecil (bantuannya), bisa membantu pemerintah mengangkat mereka dari kemiskinan sehingga kemiskinan turun," ujar Habib Zein, di Hotel Crowne Plaza Jakarta, Minggu.
Baca juga: Wapres di Mukernas RA: Perlunya tanggung jawab umat dan bangsa
Dia menambahkan ketika kemiskinan bisa diturunkan, harapannya akan dapat menurunkan pula tingkat kemungkaran.
"Ini multiperan yang tadi dikatakan menumbuhkan UMKM, karena kalau dalam hadis nabi, kekafiran itu bisa membuat kekufuran. Ini yang kami jaga, agar dapat menjadi pilar membentengi orang-orang berekonomi lemah," ujar Zein.
Sebelumnya dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional ke-2 RA, di Jakarta, Jumat (6/12) malam, Habib Zein mengatakan RA menyadari bahwa segala permasalahan pemberdayaan ekonomi dan pendidikan umat itu masih kurang mendapat perhatian serius dari masyarakat luas jika dibandingkan isu politik praktis.
Padahal masalah yang paling serius bagi bangsa Indonesia, khususnya umat Islam, adalah kualitas pendidikan yang masih tertinggal dibanding bangsa lain di dunia.
Sementara dalam persoalan ekonomi, kata dia, juga belum menggembirakan. RA sebagai organisasi yang menjadi wadah resmi habib seluruh Indonesia memiliki kepedulian membangun kebangkitan ekonomi dan pendidikan bangsa.
Baca juga: Pemberdayaan ekonomi umat Islam jadi fokus mukernas Rabithah Alawiyah
Dalam Mukernas 2 RA mendorong ekonomi umat agar bangkit. Kini saatnya ekonomi umat bangkit dengan cara bersinergi secara utuh dengan seluruh kalangan.
"Ekonomi umat jangan sampai terpisah dari ekonomi nasional. Ekonomi umat mesti jadi bagian kontributif dalam bingkai ekonomi nasional," kata dia.
Menurut dia, perlu bagi kalangan yang mendominasi ekonomi nasional untuk dapat berkolaborasi dengan baik agar turut memacu kebangkitan ekonomi umat.
"Mengajak kalangan yang sudah besar itu untuk berkolaborasi membantu yang kecil, sehingga diharapkan ekonomi keumatan bisa tumbuh bersama dengan penuh harmoni dalam bingkai ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya pula.
Karena itu, Rabithal Alawiyah sebagai organisasi yang bergerak untuk sektor sosial kemasyarakatan mencoba upaya itu, sehingga orang-orang dengan ekonomi lemah masing-masing bisa mandiri dan tidak dijadikan sasaran pihak-pihak berkepentingan.
"Kami akan berupaya melalui multiperan dalam meningkatkan UMKM, sehingga walaupun kecil (bantuannya), bisa membantu pemerintah mengangkat mereka dari kemiskinan sehingga kemiskinan turun," ujar Habib Zein, di Hotel Crowne Plaza Jakarta, Minggu.
Baca juga: Wapres di Mukernas RA: Perlunya tanggung jawab umat dan bangsa
Dia menambahkan ketika kemiskinan bisa diturunkan, harapannya akan dapat menurunkan pula tingkat kemungkaran.
"Ini multiperan yang tadi dikatakan menumbuhkan UMKM, karena kalau dalam hadis nabi, kekafiran itu bisa membuat kekufuran. Ini yang kami jaga, agar dapat menjadi pilar membentengi orang-orang berekonomi lemah," ujar Zein.
Sebelumnya dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional ke-2 RA, di Jakarta, Jumat (6/12) malam, Habib Zein mengatakan RA menyadari bahwa segala permasalahan pemberdayaan ekonomi dan pendidikan umat itu masih kurang mendapat perhatian serius dari masyarakat luas jika dibandingkan isu politik praktis.
Padahal masalah yang paling serius bagi bangsa Indonesia, khususnya umat Islam, adalah kualitas pendidikan yang masih tertinggal dibanding bangsa lain di dunia.
Sementara dalam persoalan ekonomi, kata dia, juga belum menggembirakan. RA sebagai organisasi yang menjadi wadah resmi habib seluruh Indonesia memiliki kepedulian membangun kebangkitan ekonomi dan pendidikan bangsa.
Baca juga: Pemberdayaan ekonomi umat Islam jadi fokus mukernas Rabithah Alawiyah
Dalam Mukernas 2 RA mendorong ekonomi umat agar bangkit. Kini saatnya ekonomi umat bangkit dengan cara bersinergi secara utuh dengan seluruh kalangan.
"Ekonomi umat jangan sampai terpisah dari ekonomi nasional. Ekonomi umat mesti jadi bagian kontributif dalam bingkai ekonomi nasional," kata dia.
Menurut dia, perlu bagi kalangan yang mendominasi ekonomi nasional untuk dapat berkolaborasi dengan baik agar turut memacu kebangkitan ekonomi umat.
"Mengajak kalangan yang sudah besar itu untuk berkolaborasi membantu yang kecil, sehingga diharapkan ekonomi keumatan bisa tumbuh bersama dengan penuh harmoni dalam bingkai ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya pula.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: