SEA Games 2019
Dayung tradisional borong tiga emas
8 Desember 2019 14:14 WIB
Regu dayung 200 meter putra 12 seat Indonesia di arena SEA Games 2019 seusai menerima medali emas dari tiga nomor final yang dipertandingkan di Malawan Park, Subic, Minggu (8/12/2019). ANTARA/HO-PB PODSI/aa.
Subic, Filipina (ANTARA) - Kontingen dayung tradisional Indonesia benar-benar menunjukkan keperkasaannya di arena SEA Games 2019 seusai memborong tiga medali emas dari tiga nomor final yang dipertandingkan di Malawan Park, Subic, Minggu.
Medali emas pertama dipersembahkan kuartet Indonesia pada nomor 500 meter empat pedayung putra. Agus Mulyana dkk.bertarung ketat dengan kontingen Myanmar sejak start, bahkan kedua tim tiba di finis nyaris bersamaan. Tim Indonesia yang hanya unggul setengah perahu tiba terlebih dahulu dengan catatan waktu 2 menit 31,292 detik. Regu Myanmar harus puas dengan medali perak meski hanya berselisih 0,608 detik dari regu Indonesia. Tempat ketiga diduduki regu Thailand yang mencatat waktu 2 menit 44,920 detik.
Baca juga: Dayung tradisional sumbang satu emas
Medali emas kedua bagi kontingen Indonesia diraih dari nomor 500 meter campuran (putra dan putri) 22 pedayung. Regu Indonesia menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 53,753 detik. Unggul 1,400 detik dari regu Thailand yang harus puas dengan medali perak. Medali perunggu jatuh ke tangan tuan rumah Filipina yang mencatat waktu 1 menit 58,415 detik.
22 pedayung campuran Indonesia kembali di jarak 1.000 meter. Mereka tiba di garis finis dengan catatan waktu 4 menit 7,541 detik untuk memastikan emas ketiga bagi kontingen Indonesia. Medali perak untuk jarak satu kilometer ini diraih Thailand yang mencatat waktu 4 menit 12,387 detik. Sedangkan perunggu diraih regu Myanmar yang mencatat waktu 4 menit 12,437 detik.
Baca juga: Dayung sumbang dua emas lagi
Dengan tambahan tiga medali emas ini, tim dayung tradisional sudah mengoleksi empat medali emas dan dua perak. Sehari sebelumnya, Indonesia meraih satu medali emas dari nomor beregu 12 pedayung 200 meter putra, dan dua perak dari nomor TBR 200 meter 22 pedayung campuran dan nomor TBR putri 200 meter empat pedayung.
Baca juga: Adaptasi percikan air laut jadi fokus tim dayung Indonesia
Medali emas pertama dipersembahkan kuartet Indonesia pada nomor 500 meter empat pedayung putra. Agus Mulyana dkk.bertarung ketat dengan kontingen Myanmar sejak start, bahkan kedua tim tiba di finis nyaris bersamaan. Tim Indonesia yang hanya unggul setengah perahu tiba terlebih dahulu dengan catatan waktu 2 menit 31,292 detik. Regu Myanmar harus puas dengan medali perak meski hanya berselisih 0,608 detik dari regu Indonesia. Tempat ketiga diduduki regu Thailand yang mencatat waktu 2 menit 44,920 detik.
Baca juga: Dayung tradisional sumbang satu emas
Medali emas kedua bagi kontingen Indonesia diraih dari nomor 500 meter campuran (putra dan putri) 22 pedayung. Regu Indonesia menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 53,753 detik. Unggul 1,400 detik dari regu Thailand yang harus puas dengan medali perak. Medali perunggu jatuh ke tangan tuan rumah Filipina yang mencatat waktu 1 menit 58,415 detik.
22 pedayung campuran Indonesia kembali di jarak 1.000 meter. Mereka tiba di garis finis dengan catatan waktu 4 menit 7,541 detik untuk memastikan emas ketiga bagi kontingen Indonesia. Medali perak untuk jarak satu kilometer ini diraih Thailand yang mencatat waktu 4 menit 12,387 detik. Sedangkan perunggu diraih regu Myanmar yang mencatat waktu 4 menit 12,437 detik.
Baca juga: Dayung sumbang dua emas lagi
Dengan tambahan tiga medali emas ini, tim dayung tradisional sudah mengoleksi empat medali emas dan dua perak. Sehari sebelumnya, Indonesia meraih satu medali emas dari nomor beregu 12 pedayung 200 meter putra, dan dua perak dari nomor TBR 200 meter 22 pedayung campuran dan nomor TBR putri 200 meter empat pedayung.
Baca juga: Adaptasi percikan air laut jadi fokus tim dayung Indonesia
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: