SEA Games 2019
Odekta raih perunggu 10.000 meter putri, Triyaningsih gagal
8 Desember 2019 11:16 WIB
Pelari Indonesia Odekta Elvina Naibaho beraksi setelah menyelesaikan Lomba Lari 10.000 Meter Putri SEA Games ke-30 di Stadion Atletik New Clark, Filipina, Minggu (8/12/2019). Odekta Elvina Naibaho berhasil mencapai finis urutan ketiga dengan catatan waktu 36 menit 42,28 detik sehingga meraih medali perunggu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ama.
New Clark, Filipina (ANTARA) - Odekta Elvina Naibaho meraih medali perunggu dari cabang olahraga atletik SEA Games 2019 setelah mencapai finis di urutan ketiga nomor lari 10.000 meter putri yang berlangsung di Athletics Stadium, New Clark, Minggu.
Odekta mencatat waktu 36 menit 42,28 detik, lebih cepat dari pelari senior Indonesia, Triyaningsih, yang berada di posisi keempat dengan catatan waktu 37 menit 54,18 detik.
Posisi pertama dan kedua diborong dua atlet Vietnam, Thi Hue Pham dengan catatan waktu 36 menit 23,44 detik serta Hong Le Thi Pham yang mencatat waktu 36 menit 32,24 detik.
Baca juga: Ringkasan lomba atletik hari ke-2, Indonesia tambah tiga medali
Meskipun hanya memperoleh perunggu, Odekta sangat mensyukuri karena ia bisa bangkit dari kegagalan tragis pada nomor maraton yang berlangsung Jumat (6/12) lalu. Ketika itu, Odekta gagal masuk finis pada nomor full marathon 42 kilometer, bahkan ia jatuh pingsan 600 meter menjelang finis.
"Kemarin saya enggak finis karena 'heat stroke'. Untuk bangkit lagi memulihkan motivasi di sini sangat berat sekali. Tapi optimistis saja. Medali perunggu ini saya dedikasikan untuk semua teman saya yang menyemangati dan mendorong untuk tetap berjuang di sini," ucap Odekta usai pertandingan.
Baca juga: Ringkasan lomba atletik hari ke-2, Indonesia tambah tiga medali
Baca juga: Indonesia raih emas lompat jauh
Menurut Odekta, teman-teman serta pelatihnya memang terus menerus memberi semangat dan dorongan untuk bangkit setelah terpuruk, baik secara fisik maupun mental akibat kegagalan di maraton
"Teman-teman bilang jangan menyerah, masih ada satu hari lagi. Dari semua motivasi itu, saya bilang sama pelatih saya, oke saya mau coba lagi. Pada akhirnya, Tuhan menjawab. Bukan kemarin, tapi hari ini," kata Odekta.
Odekta mencatat waktu 36 menit 42,28 detik, lebih cepat dari pelari senior Indonesia, Triyaningsih, yang berada di posisi keempat dengan catatan waktu 37 menit 54,18 detik.
Posisi pertama dan kedua diborong dua atlet Vietnam, Thi Hue Pham dengan catatan waktu 36 menit 23,44 detik serta Hong Le Thi Pham yang mencatat waktu 36 menit 32,24 detik.
Baca juga: Ringkasan lomba atletik hari ke-2, Indonesia tambah tiga medali
Meskipun hanya memperoleh perunggu, Odekta sangat mensyukuri karena ia bisa bangkit dari kegagalan tragis pada nomor maraton yang berlangsung Jumat (6/12) lalu. Ketika itu, Odekta gagal masuk finis pada nomor full marathon 42 kilometer, bahkan ia jatuh pingsan 600 meter menjelang finis.
"Kemarin saya enggak finis karena 'heat stroke'. Untuk bangkit lagi memulihkan motivasi di sini sangat berat sekali. Tapi optimistis saja. Medali perunggu ini saya dedikasikan untuk semua teman saya yang menyemangati dan mendorong untuk tetap berjuang di sini," ucap Odekta usai pertandingan.
Baca juga: Ringkasan lomba atletik hari ke-2, Indonesia tambah tiga medali
Baca juga: Indonesia raih emas lompat jauh
Menurut Odekta, teman-teman serta pelatihnya memang terus menerus memberi semangat dan dorongan untuk bangkit setelah terpuruk, baik secara fisik maupun mental akibat kegagalan di maraton
"Teman-teman bilang jangan menyerah, masih ada satu hari lagi. Dari semua motivasi itu, saya bilang sama pelatih saya, oke saya mau coba lagi. Pada akhirnya, Tuhan menjawab. Bukan kemarin, tapi hari ini," kata Odekta.
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: