Polisi Kenya ikut tewas dalam serangan bus
7 Desember 2019 17:16 WIB
Seorang polisi huru-hara mengontrol pedagang dekat lokasi kebakaran yang memusnahkan dealer kayu pasar Gikomba dan dekat perumahan di pusat Nairobi, Kenya, Kamis (28/6/2018). (REUTERS/Thomas Mukoya)
Nairobi (ANTARA) - Petugas Kepolisian Kenya termasuk dalam delapan korban tewas ketika kelompok bersenjata yang diduga al Shabaab Somalia menyerang bus penumpang pada Jumat malam, demikian kantor Presiden Uhuru Kenyatta, Sabtu.
Kendaraan milik Medina Bus Company dihadang di jalanan sepi di daerah Kotulo saat melaju dari kota Wajir menuju kota Mandera, dekat perbatasan dengan Somalia.
Baca juga: Serangan terduga gerilyawan di Kenya tewaskan sejumlah orang
"Delapan orang, termasuk petugas polisi, ditembak secara brutal," kata kantor presiden melalui pernyataan.
Al Shabaab mengaku pihaknya di balik serangan tersebut dan telah menewaskan 10 orang termasuk "agen keamanan rahasia dan pegawai pemerintah."
Baca juga: Kenya dan Somalia sepakat untuk pulihkan hubungan
Kelompok itu beberapa kali menargetkan Kenya sejak negara Afrika Timur itu mengirim pasukannya ke seberang perbatasan untuk memerangi gerilyawan di tanah air mereka pada Oktober 2011.
Saksi mengungkapkan para penyerang menembak semua korbannya di luar bus dari jarak dekat, namun pihak Kepolisian dan pemerintah tidak mengomentari laporan tersebut.
Sumber: Reuters
Kendaraan milik Medina Bus Company dihadang di jalanan sepi di daerah Kotulo saat melaju dari kota Wajir menuju kota Mandera, dekat perbatasan dengan Somalia.
Baca juga: Serangan terduga gerilyawan di Kenya tewaskan sejumlah orang
"Delapan orang, termasuk petugas polisi, ditembak secara brutal," kata kantor presiden melalui pernyataan.
Al Shabaab mengaku pihaknya di balik serangan tersebut dan telah menewaskan 10 orang termasuk "agen keamanan rahasia dan pegawai pemerintah."
Baca juga: Kenya dan Somalia sepakat untuk pulihkan hubungan
Kelompok itu beberapa kali menargetkan Kenya sejak negara Afrika Timur itu mengirim pasukannya ke seberang perbatasan untuk memerangi gerilyawan di tanah air mereka pada Oktober 2011.
Saksi mengungkapkan para penyerang menembak semua korbannya di luar bus dari jarak dekat, namun pihak Kepolisian dan pemerintah tidak mengomentari laporan tersebut.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: