New York (ANTARA) - Wall Street naik tajam pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena laporan pekerjaan yang kuat dan optimisme tentang negosiasi perdagangan Amerika Serikat dan China menjelang tenggat waktu mendatang membantu memicu selera risiko investor.
Ketiga indeks acuan saham utama Amerika Serikat menguat, melayang satu persen dari rekor tertinggi yang ditetapkan minggu lalu.
Tetapi karena satu minggu penuh gejolak berita perdagangan yang kontradiktif dan data ekonomi beragam berakhir, hanya Indeks S&P 500 yang membukukan kenaikan mingguan. Indeks Dow Jones dan Nasdaq mengakhiri sesi turun dari penutupan Jumat lalu (29/11/2019).
Ekonomi Amerika Serikat menambahkan 266.000 pekerjaan pada November, kenaikan terbesar dalam 10 bulan, menurut Departemen Tenaga Kerja, yang melampaui perkiraan para analis sebelumnya. Tingkat pengangguran turun tipis menjadi 3,5 persen.
"Jenis laporan ini menunjukkan kekuatan ekonomi yang mendasarinya, dan memberikan kepercayaan manajemen perusahaan pada kekuatan ekonomi," kata Kepala Strategi Investasi di Inverness Counsel, Tim Ghriskey, di New York. "Terutama karena (negosiasi perdagangan), ada banyak ketidakpastian dengan manajemen."
Baca juga: Dolar kembali bersinar, setelah lima hari beruntun jatuh
Mengenai perdagangan, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa sementara 15 Desember tetap menjadi tanggal ketika putaran tarif berikutnya untuk barang-barang China akan berlaku, "kenyataannya adalah pembicaraan yang konstruktif, hampir setiap hari pembicaraan; kita sebenarnya dekat."
"Anda memiliki dua negosiator yang sangat tangguh dan banyak masalah sulit yang harus disepakati," tambah Ghriskey. "Tapi, berdasarkan apa yang kami dengar dari sumber yang serius, tampaknya kita akan melihat semacam kesepakatan dagang."
Imbal hasil AS naik setelah laporan ketenagakerjaan yang kuat, dan saham-saham bank mengalami hari terbaik dalam lebih dari sebulan, terangkat 1,6 persen.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 337,27 poin atau 1,22 persen menjadi berakhir di 28.015,06 poin. Indeks S&P 500 meningkat 28,48 poin atau 0,91 persen menjadi ditutup di 3.145,91 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir bertambah 85,83 poin atau 1,00 persen, menjadi 8.656,53 poin.
Dari 11 sektor utama S&P 500, semua kecuali utilitas ditutup di wilayah positif, dengan energi, keuangan dan industri yang sensitif terhadap perdagangan menikmati persentase kenaikan terbesar.
Saham-saham energi didukung oleh kenaikan 1,1 persen pada harga minyak mentah, menyusul kesepakatan antara OPEC dan sekutunya untuk memperpanjang pengurangan produksi hingga 2020.
Baca juga: Harga minyak melonjak, dipicu peningkatan pemotongan produksi OPEC+
Sektor industrial mengalami hari terbaiknya dalam sebulan, meningkat 1,3 persen.
Komentar Kudlow juga mengangkat saham-saham unggulan yang rentan terhadap tarif, mengirimkan indeks Philadelphia Semiconductor naik 1,6 persen.
Saham pengecer kosmetik Ulta Beauty Inc melonjak 11,1 persen, menjadi pemain terbaik di S&P 500, setelah mengalahkan ekspektasi laba kuartalan.
Tesla Inc menguat 1,7 persen setelah mengungkapkan akan menerima subsidi negara untuk mobil Model 3 yang dibuat di China.
3M Co terangkat 4,3 persen, setelah Bloomberg melaporkan perusahaan sedang menjajaki penjualan bisnis sistem pengiriman obat, yang bisa menghasilkan sekitar satu miliar miliar dolar AS.
Volume transaksi di bursa saham Amerika Serikat mencapai 6,64 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,65 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.
Baca juga: Harga emas jatuh, dipicu lonjakan ekuitas dan penguatan dolar AS
Wall Street naik tajam, ditopang optimisme negosiasi dagang AS-China
7 Desember 2019 08:03 WIB
Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja di Bursa Efek NewYork, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: