Rusia bebaskan pelajar anti-Kremlin setelah ditentang oposisi
6 Desember 2019 19:20 WIB
Polisi huru-hara menangkap tokoh oposisi Rusia Ilya Yashin dalam sebuah protes anti-korupsi yang diadakan oleh pemimpin oposisi Alexei Navalny, di pusat Moskow, Rusia, Senin (12/6/2017). (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Moskow (ANTARA) - Pengadilan Rusia secara tak terduga membebaskan seorang pemrotes mahasiswa terkemuka pada Jumat setelah menjatuhkan hukuman penjara tiga tahun yang ditangguhkan atas tuduhan ekstremisme dalam sebuah kasus yang memicu kemarahan para pihak oposisi Kremlin.
Yegor Zhukov, seorang mahasiswa dan blogger politik berusia 21 tahun di YouTube, termasuk di antara lebih dari 1.000 orang yang ditahan di Moskow pada 27 Juli dalam salah satu penumpasan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Dia dan yang lainnya turun ke jalan untuk menyerukan pemilihan bebas.
Baca juga: Polisi Rusia tahan aktivis oposisi setelah protes di Moskow
Pengadilan pada Jumat menyatakan dia bersalah karena menghasut ekstremisme di saluran YouTube-nya dan melarang dia menggunakan Internet selama dua tahun.
Tetapi pengadilan tidak memenuhi tuntutan dari jaksa penuntut Rusia untuk memenjarakan Zhukov selama empat tahun dan memilih untuk memberinya hukuman yang ditangguhkan sebagai gantinya.
Zhukov membantah tuduhan terhadapnya dan mengatakan dia telah terjebak dalam tindakan keras pemerintah terhadap oposisi.
"Fakta bahwa saya di sini sekarang hanyalah berkat Anda, ini adalah kemenangan Anda," kata Zhukov kepada pendukungnya setelah keluar dari pengadilan pada Jumat.
Baca juga: Polisi Rusia tangkap Navalny pengeritik Kremlin
Penentang terkemuka Kremlin, Alexei Navalny, menyambut baik berita tentang hukuman yang ditangguhkan Zhukov, tetapi mengatakan ia seharusnya tidak dituntut sejak awal.
Pengadilan Rusia dijadwalkan pada Jumat untuk memutuskan kasus terpisah lainnya terhadap orang-orang yang menghadapi tuntutan pidana atas protes anti-pemerintah yang berkobar musim panas ini.
Sumber: Reuters
Yegor Zhukov, seorang mahasiswa dan blogger politik berusia 21 tahun di YouTube, termasuk di antara lebih dari 1.000 orang yang ditahan di Moskow pada 27 Juli dalam salah satu penumpasan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Dia dan yang lainnya turun ke jalan untuk menyerukan pemilihan bebas.
Baca juga: Polisi Rusia tahan aktivis oposisi setelah protes di Moskow
Pengadilan pada Jumat menyatakan dia bersalah karena menghasut ekstremisme di saluran YouTube-nya dan melarang dia menggunakan Internet selama dua tahun.
Tetapi pengadilan tidak memenuhi tuntutan dari jaksa penuntut Rusia untuk memenjarakan Zhukov selama empat tahun dan memilih untuk memberinya hukuman yang ditangguhkan sebagai gantinya.
Zhukov membantah tuduhan terhadapnya dan mengatakan dia telah terjebak dalam tindakan keras pemerintah terhadap oposisi.
"Fakta bahwa saya di sini sekarang hanyalah berkat Anda, ini adalah kemenangan Anda," kata Zhukov kepada pendukungnya setelah keluar dari pengadilan pada Jumat.
Baca juga: Polisi Rusia tangkap Navalny pengeritik Kremlin
Penentang terkemuka Kremlin, Alexei Navalny, menyambut baik berita tentang hukuman yang ditangguhkan Zhukov, tetapi mengatakan ia seharusnya tidak dituntut sejak awal.
Pengadilan Rusia dijadwalkan pada Jumat untuk memutuskan kasus terpisah lainnya terhadap orang-orang yang menghadapi tuntutan pidana atas protes anti-pemerintah yang berkobar musim panas ini.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: