Jakarta (ANTARA News) - Kota Surabaya melalui Surabaya Tourism Promotion Board (STPB) ikut serta dalam pertemuan investasi pariwisata dunia (WTIS/World Tourism Investment Summit) dan TPO (Tourism Promotion Organization for Asia Pacific Cities) Forum di Busan, Korea, demikian keterangan STPB, Selasa. Dalam pertemuan yang berlangsung 6 hingga 8 Oktober ini, Surabaya diwakili oleh Direktur Eksekutif STPB, Yusak Anshori yang dipercaya sebagai pembicara bersama Deputy Mayor Sanya Municipal Tiongkok, Baiging Li, Tourism Division, Gimhae City Government Korea, Whan-zoung Park, dan Vice President Yantai Tourism Association Tiongkok, Hui Liu. Berbicara pada sesi Regional Investment Trends: spot ligh on Asia, Yusak mengatakan, wilayah Asia Pasifik sekarang telah menjadi salah satu tujuan wisata yang paling atraktif sehingga peluang investasi dan promosi antar anggota (TPO) penting untuk ditingkatkan. ”Kami juga mengundang para investor untuk masuk ke surabaya mengingat masih banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan baik di Surabaya maupun Jawa Timur,” kata Yusak yang juga menjabat General Manager Surabaya Plaza Plaza Hotel. Menurut Yusak, dengan aktif mengikuti kegiatan pariwisata tingkat internasional, kesempatan untuk menarik investor, khususnya di bidang pariwisata, semakin terbuka. Selain itu, Surabaya juga dapat mempromosikan dan memperkuat jaringan pariwisatanya di kancah internasional. Pada "TPO member session" di pertemuan itu juga dibahas mengenai perencanaan dan implementasi pengembangan rute kapal pesiar melewati kota-kota anggota TPO, termasuk surabaya. WTIS merupakan pertemuan yang mendorong kerjasama saling menguntungkan di bidang investasi pariwisata dalam menghadapi pasar global. Pertemuan itu diharapkan membantu peserta meningkatkan pengetahuan tentang tantangan dan peluang pariwisata di pasar internasional yang potensial. Sedangkan TPO Forum 2008 yang diadakan bersamaan dengan WTIS, kata Yusak, merupakan pertemuan badan promosi pariwisata anggota TPO. Kedua kegiatan tersebut diikuti oleh 400 peserta dari 30 negara. (*)