Jakarta (ANTARA) - PT Sarinah selaku BUMN ritel nasional, melalui Sarinah The Window of Indonesia mendorong pengembangan industri fesyen berkelanjutan atau eco fashion nasional.

Direktur Utama Sarinah, GN Putu Sugiara Yasa mengatakan, fesyen berkelanjutan telah menjadi agenda penting bagi Indonesia untuk memotivasi semakin banyak pelaku bisnis fesyen di Indonesia untuk mengkomunikasikan nilai-nilai lingkungan.

"Selain itu, budaya dan pertumbuhan industri fesyen Indonesia yang berkelanjutan akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian daerah maupun nasional," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat.

Baca juga: Erick Thohir dan Teten Masduki bahas perubahan konsep mal Sarinah

Berbagai isu dibalik keberadaan sebuah produk fesyen dimana tenaga kerjanya diperlakukan dengan adil, sumber daya alam dan budaya yang dijaga kelestariannya, dan ekosistem yang terjaga, tambahnya, menjadi semakin penting bagi konsumen di Indonesia maupun di dunia dalam mengambil keputusan pembelian produk fesyen.

Terkait hal itu, PT Sarinah (Persero) melalui Sarinah The Window of Indonesia bekerjasama dengan Eco Fashion Indonesia menggelar kegiatan Green Sarinah x Eco Fashion Indonesia yang bertajuk "Sustainble Green" selama Kamis – Sabtu, (5 – 7 Desember 2019).

"Melalui kegiatan ini kami mengajak masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga lingkungan demi keberlanjutan ekosistem," katanya.

Baca juga: Sarinah diarahkan jadi ruang pameran produk UMKM lokal

Acara yang menampilkan peragaan busana eco fesyen, bazaar produk UKM eco fesyen itu dibuka oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Abdul Halim Iskandar.

Menteri mengatakan, pihaknya peduli dengan produk eco fesyen yang dihasilkan oleh desa-desa tertinggal untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya dengan terus memberikan pelatihan menggunakan sumber alam dan sumberdaya yang ada tetapi tetap menjaga keberlanjutan lingkungan.

Sementara itu Eco Fesyen Indonesia membantu mewujudkan hal tersebut melalui pembinaan kepada masyarakat di desa tertinggal melalui desainer Merdi Sihombing.

Produk-produk hasil binaan desa tertinggal tersebut dipresentasikan di Sarinah yang dikenal sebagai wadah UKM sehingga masyarakat Indonesia juga dapat membantu meningkatkan taraf ekonomi desa tertinggal dengan cara membeli produk mereka.

Produk yang akan ditampilkan diantaranya tenun dari kabupaten Boti Donggala Nusa Tenggara Timur.