Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati meminta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menghidupkan kembali beasiswa "top up" ke Rusia untuk pelajar S2 dan S3 Indonesia di Rusia.

“Saya minta LPDP mengembalikan Beasiswa LPDP ‘top up’ yang pernah diberikan kepada Pelajar Indonesia yang berkuliah di Rusia,” kata Anis lewat keterangannya di Komplek Parlemen Jakarta, Rabu.

Anggota DPR Fraksi PKS itu mengatakan berdasarkan aspirasi yang sampai kepadanya, ada cukup banyak pelajar Indonesia yang saat ini sedang belajar di negara beruang merah itu, yakni mencapai 550 orang.

“Mereka butuh beasiswa karena bentuk beasiswa dari Pemerintah Rusia hanya Partial Scholarship,” ujar Anis.

Menurut dia, saat ini mereka kesulitan mengakses beasiswa LPDP karena Universitas di Rusia tidak banyak yang masuk di daftar LPDP.

Baca juga: Tiga mahasiswa asing di IPB berbagi kebahagiaan dengan anak yatim

“Mereka kesulitan mengakses beasiswa karena List kampus LPDP terlalu barat sentris, terutama bagi Dosen yang sedang menempuh S3 tidak bisa mengajukan beasiswa BUDI LN yang di dalamnya masuk list kampus LPDP, padahal Pemerintah sedang mendorong program doktaral untuk para dosen di Indonesia,” kata Anis.

Doktor Bidang Ekonomi Islam itu berpendapat beasiswa LPDP ‘top up’ juga selaras dengan fokus Presiden membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, sehingga sangat disayangkan LPDP ‘top up’ ini tidak berlanjut.

Terakhir, Perempuan asal Dapil Jakarta Timur itu berharap LPDP sebagai lembaga yang diamanahkan menjadi sektor terdepan dalam pengelolaan dana pendidikan nasional agar menjadi lembaga yang terbuka dan mempermudah anak bangsa untuk mendapatkan beasiswa.

Baca juga: Tiga milenial penerima beasiswa negara ini bicara di Scholarship Expo

“Saya berharap LPDP sebagi leading sector pengelolaan dana pendidikan di Indonesia, bisa belajar dari negera-negara tetangga di ASEAN seperti Malaysia, Vietnam yang justru sangat terbuka dan mempermudah anak bangsanya mendapatkan beasiswa di negara Rusia dan negara negara lain,” pungkasnya.

Beasiswa top up adalah beasiswa tambahan untuk biaya hidup bagi mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di luar negeri.

Khusus di Rusia, beasiswa ini pertama kali dijalankan pada 2014 hingga 2016 untuk mahasiswa jenjang S2 dan S3 dengan nominal 300 dolar AS per bulan dan berhenti pada 2018. Sedangkan untuk biaya pendidikan, sepenuhnya sudah ditanggung Pemerintah Federasi Rusia.

Baca juga: LPDP danai riset 22 institusi pendidikan dan penelitian