Banyuwangi, Jatim (ANTARA) - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menargetkan eksplorasi tambang emas Pani di Gorontalo selesai pada tengah tahun 2020.

Corporate Secretary MDKA Adi M Soekri di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis mengatakan wilayah eksplorasi seluas 100 hektare tersebut memiliki potensi kandungan emas yang cukup besar.

Namun, ia belum bisa menyebutkan besaran angka cadangan tersebut sebab masih dalam masa studi kelayakan.

Baca juga: Merdeka Copper naikkan target produksi emas 2019

MDKA juga akan terus mengoptimalkan aset-aset tambang yang dimiliki perseroan. Selain di Tujuh Bukit Banyuwangi, Merdeka Copper mengelola dan mengembangkan proyek tambang strategis di dua lokasi lainnya yakni tambang tembaga Wetar di Pulau Wetar, Maluku, dan tambang emas Pani, Gorontalo.

Pada tahun ini, tambang tembaga Wetar ditargetkan memproduksi tembaga sebanyak 18.000-20.000 ton. Tambang Wetar terdiri atas Pit Lerokis dan Pit Kali Kuning yang memiliki cadangan bijih sebesar 3,3 juta ton dengan kadar 2,81 persen atau sebanyak 93.000 ton tembaga.

Selain itu juga terdapat cadangan sumber daya mineral sebesar 9,8 juta ton dengan kadar tembaga 1,99 persen yang mengandung 196.000 ton tembaga.

"Kami optimistis dengan aset tambang emas dan mineral yang dimiliki, MDKA akan semakin menempatkan posisinya sebagai perusahaan tambang terkemuka di dunia. Dukungan sumber daya manusia dan penguasaan teknologi menjadikan value perusahaan juga akan terus meningkat," kata Adi lebih lanjut.

Penjualan MDKA hingga September 2019 mencapai 179.643 ounce emas dan 262.189 ounce perak. Jumlah ini setara dengan penjualan perusahaan sebesar 251,95 juta dolar AS dari proyek Tujuh Bukit, Banyuwangi. Adapun penjualan dari proyek tembaga di Wetar pada waktu yang sama mencapai 12.804 ton tembaga senilai 77,83 juta dolar AS.

Baca juga: Merdeka Copper raih laba 43,1 juta dolar